REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah mencatat pertumbuhan signifikan pada bisnis dana talangan haji (DTH). Bank syariah yang mulai beroperasi sebagai Bank Umum Syariah (BUS) Juni 2010, mengaku sektor pembiayaan ini sudah mencapai sekitar Rp 600 miliar atau 50 persen dari target realisasi 2011, Rp 1,2 triliun.
Direktur Utama BNI Syariah, Rizqullah menyatakan optimis ke depan DTH bakal terus tumbuh. “Karenanya kita jalin sejumlah kerja sama termasuk dengan travel agent pemberangkatan jemaah,” katanya saat ditemui Republika, Selasa (14/6).
Ia menargetkan, dari tiap travel agent yang bekerja sama dengan BNI Syariah, pihaknya dapat menggaet 10 ribu jamaah. Selain membantu travel agent untuk mempermudah proses perjalanan haji dan umrah jamaah, kerja sama juga dilakukan untuk mempermudah jamaah guna melakukan transaksi keuangaan saat berangkat haji.
Per Maret 2011, BNI Syariah mencatat kenaikan laba hingga 35 persen atau menjadi Rp 40,544 miliar, dari posisi Desember 2010, Rp 30 miliar. Bank ini membukukan kenaikan aset menjadi Rp 6,3 triliun dari sebelumnya Rp 6,1 triliun.
Di 2011, BNI Syariah menargetkan pertumbuhan aset 50 persen atau menjadi Rp 9,1 triliun. DPK bakal digenjot hingga 57 persen menjadi Rp 7,8 triliun sedangkan pembiayaan bakal ditingkatkan hingga 56 persen menjadi Rp 5,5 triliun.
Sementara itu, saat ditemui di tempat yang sama, Eksekutif Vice President Jaringan Distribusi BNI Syariah Moch Mudjib Mas’ud mengatakan Juni, BNI Syariah bakal menambah 37 outlet BNI Syariah. “Terdiri dari 10 cabang baru dan 27 cabang pembantu,” katanya.
Ia mengatakan cabang bakal tersebar di 10 kota, yakni Depok, Tangerang, Cilegon, Surabaya, Denpasar, Mataram, Pontianak, Jambi dan Samarinda. “Diharapkan bakal ada penambahan customer based terutama produk tabungan,” jelasnya.
Dengan penambahan ini, BNI Syariah bakal memiliki 38 cabang dan 57 cabang pembantu. Meski enggan menyebutkan total investasi, ia mengaku pembangunan ini bakal memakan dana lebih murah karena tidak mengeluarkan capital expenditure.
Untuk pembiayaan wirausaha kecil, ia menegaskan BNI Syariah fokus menggarap sektor riil. Salah satunya melalui Kredir Usaha Rakyat (KUR) dan mikro.