REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pangsa pasar tabungan Bank Syariah Mandiri (BSM) terus mengalami peningkatan. Per April 2011, anak usaha bank plat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini mencatat kenaikan hingga 45,53 persen dibanding periode Desember 2010 sebesar 43,10 persen.
Direktur Ritel Banking BSM, Hanawijaya, mengatakan pangsa pasar tabungan meningkat karena pertumbuhan income per kapita BSM yang meningkat. “Selain itu, tentunya kesadaran masyarakat untuk memilih syariah ini juga membuat kita naik 40 persen,” katanya saat ditemui Republika di sela-sela kegiatan BSM Gelegar Hadiah III.
Per April 2011, BSM mencatat portopolio tabungan telah mencapai Rp 10,69 triliun. Bank ini mencatat kenaikan sebesar 45,44 persen dibanding posisi April 2010 lalu sebesar Rp 7,35 triliun.
Hana berujar tabungan mudharabah mendominasi kenaikan ini hingga 85 persen. Mudharabah merupakan akad perjanjian antara bank dan nasabah di mana nasabah memberikan modal kepada bank untuk dikembangkan dengan keuntungan dibagi bersama sesuai kesepakatan.
Akad ini digunakan hampir pada semua produk tabungan BSM. Mulai dari tabungan BSM, tabungan cendikia, hingga tabungan rencana.
“Sedangkan sisanya, sekitar 15 persen berasal dari tabungan wadiah pada tabungan haji,” jelasnya. Akad ini adalah perjanjian penitipan di mana barang yang dititipkan dapat diambil sewaktu-waktu dengan pihak penerima dapat meminta jasa untuk keamanan dan pemeliharaan.