Kamis 29 Dec 2011 17:38 WIB

Timteng Berlomba Terbitkan Sukuk

Rep: Nur Aini/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA – Sejumlah negara di Timur Tengah berlomba untuk menerbitkan sukuk. Arab Saudi yang selama ini belum tertarik pada sukuk, terus didorong untuk menerbitkan sukuk perdana pada awal 2012.

Arab Saudi berpotensi menjadi pemimpin penerbitan sukuk di dunia, tetapi hal ini terkendala dengan belum adanya dukungan pemerintah. Meski sudah ada bursa efek Saudi (Tadawul) sejak 2009, sukuk terus ditahan di pasar uang setempat.

Menurut Saudi Arabia Moneter Agency, pada kuartal kedua 2011, cadangan devisa asing di bank sentral naik terus menjadi 1,86 triliun riyal Saudi dari 1,75 triliun riyal pada kuartal pertama.

Perusahaan dan eksportir minyak terbesar di dunia, Saudi Aramco, sebelumnya telah melakukan pembicaraan untuk penambahan dana di pasar keuangan termasuk melalui sukuk. Namun, pembicaraan tersebut belum terwujud hingga sekarang.

Baru-baru ini, Bank Sentral Bahrain mengumumkan penerbitan sukuk Al-Salam senilai 18 juta dinar Bahrain. Penerbitan ini telah kelebihan penawaran 183 persen. Sukuk ini akan jatuh tempo pada 28 Maret 2012 dengan imbal hasil 1,25 persen. Penerbitan sukuk Al-Salam yang dilakukan bank sentral ini merupakan penerbitan resmi dari pemerintah kerajaan Bahrain.

Pertumbuhan pasar sukuk memang merupakan yang tercepat di keuangan syariah. Bahkan, pertumbuhan pasar sukuk juga yang paling cepat di antara segmen lain di pasar keuangan global. Hal itu diungkapkan Kepala Syariah Komplien di Bank Al-Khair Bahrain dalam bukunya berjudul “Global Sukuk and Islamic Securitisation Market-Financial Egineering and Produk Innovation”.

Menurutnya, sukuk telah menarik komunitas bisnis di seluruh dunia. “Sukuk telah meletakkan keuangan syariah sebagai sebuah industri yang layak dan menjadi aset tidak hanya bagi negara Muslim tapi juga menjadi bagian dari pasar keuangan internasional, “ ujar dia seperti dikutip Arabnews, Kamis (29/12).

Ketua Financial Grup BMG, Basil Al-Ghalayini, mengatakan penerbitan instrumen dengan pendapatan tetap atau sukuk akan memberikan bentuk pembiayaan baru. Penerbitan sukuk pemerintah akan baik untuk pasar modal dalam negeri sebagai investasi yang aman. “Ada beberapa proyek infastruktur seperti bandara, kereta api yang memenuhi syarat dibiayai sukuk," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement