REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mengutuk keras pesta gay di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Ahad (22/6/2025). MUI meminta polisi menindak tegas perilaku menyimpang tersebut melalui sanksi pidana.
MUI juga meminta Gubernur Jabar Dedi Mulyadi bersuara mengecam perilaku menyimpang tersebut. Dengan begitu, masyarakat akan lebih berani lagi untuk melaporkan hal tersebut apabila ditemukan di lapangan.
"Pak gubenur juga menurut saya harus bersuara karena itu kan di Jabar, jadi saya mendesak betul pak gubernur harus berusaha dengan tegas, kami dukung kalo pak gubenur itu bertindak tegas terhadap perilaku menyimpang ini," ucap Sekretaris Umum MUI Jabar KH Rafani Akhyar saat ditemui di kantor MUI Jabar, Rabu (25/6/2025).
Ia menuturkan tindakan tegas kepada mereka yang berperilaku menyimpang akan memberikan efek jera. Terlebih apabila mereka terbukti positif HIV maka akan membahayakan dan mengancam masyarakat.
"Dari hasil pemeriksaan sudah ada yang terindikasi HIV, coba nanti kalo sudah di pemeriksaan berikutnya betul ada yang positif, ini kan udah menandakan bahaya udah mengancam dari perilaku menyimpang ini," kata dia.
Rafani meminta agar para pelaku diproses secara hukum sebab sudah melanggar nilai-nilai dan moralitas. Karena itu aparat penegak hukum harus segera bertindak.
"Menurut saya jelas ini kan pesta yang menginjak injak nilai moral ya, nilai-nilai moralitas gitu. Itu udah pelanggaran lah jelas. Tinggal nanti aparat hukum pasal pasal apa yang bisa diterapkan pada mereka karena ini intinya ya akan merusak moral bangsa," kata dia. Selain itu penegakan hukum harus tegas. Sebab hingga saat ini belum pernah terjadi kasus seperti itu diproses hukum.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor telah melakukan pemeriksaan terhadap 75 orang yang digerebek pada acara family gathering yang diduga merupakan pesta gay, Ahad (22/6/2025). Hasilnya, sebanyak 30 orang reaktif HIV dan 45 orang lainnya non reaktif HIV dan beberapa reaktif sifilis.
"Dari 75 yang diperiksa, terjaring kita periksa sebagian ada reaktif HIV, ada reaktif sifilis," ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor dr Fusia Meidiawaty saat dihubungi, Rabu (25/6/2025).