Kamis 26 Jun 2025 07:07 WIB

Kapolri Sebut Kasus Ijazah Palsu Jokowi Masih Diselidiki

Terdapat enam laporan polisi terkait rangkaian peristiwa ijazah palsu.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Foto: Humas Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Polri hingga kini terus mendalami kasus laporan dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, proses pemeriksaan terkait dengan kasus tersebut masih terus dilakukan dengan mengumpulkan berbagai dokumen.

"Penyelidik saat ini sedang mengumpulkan keterangan-keterangan, dokumen-dokumen, kemudian pembanding-pembanding," katanya setelah ziarah di makam Presiden pertama RI Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu (25/6/2025).

Baca Juga

Listyo menjelaskan, nantinya dari hasil keterangan hingga dokumen tersebut akan dilakukan pemeriksaan scientific (ilmiah) melibatkan ahli, melibatkan laboratorium forensik. "Dan semua informasi, keterangan yang ditemukan kemudian tentunya menjadi kajian penyidik mengambil langkah lebih lanjut," kata mantan Kabareskrim Polri itu.

Dalam perkara tersebut, Polda Metro Jaya juga telah melakukan klarifikasi ke sekolah dan universitas tempat Presiden RI ke-7 Jokowi menempuh pendidikan terkait dengan kasus tuduhan ijazah palsu. Laporan terkait kasus tuduhan ijazah palsu semua sekarang ditarik ke Polda Metro Jaya.

Total terdapat enam laporan polisi (LP) terkait rangkaian peristiwa ijazah tersebut. Dua LP di Polda Metro Jaya dan empat LP di polres yaitu Polres Metro Jakarta Selatan, Polres Metro Jakarta Pusat, Polres Metro Bekasi Kota, dan Polres Metro Depok.

Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan termasuk menerima pelimpahan berkas dari beberapa Polres terkait kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi. Pelimpahan berkas dari sejumlah polres tersebut untuk memudahkan proses penyelidikan karena rangkaian peristiwa yang sedang didalami sama.

Polda Metro Jaya menyebutkan perkembangan kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi masih proses pendalaman dan dibutuhkan ketelitian dalam mengungkapkan kasus tersebut. Jokowi melaporkan sejumlah orang yang menuduhnya memiliki ijazah palsu keluaran UGM.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement