Jumat 11 Jul 2025 17:37 WIB

Lakukan Tes Patologi, Polisi Dalami Ada Racun di Organ Dalam Diplomat Kemenlu Arya

Pemeriksaan ilmiah dilakukan polisi untuk memastikan penyebab kematian korban

Prosesi pemakaman Arya Deru, fungsional diplomat ahli muda di Direktorat Perlindungan WNI Kemenlu di Pemakaman Sunten, Bantul, Rabu (9/7/2025).
Foto: Wulan Intandari
Prosesi pemakaman Arya Deru, fungsional diplomat ahli muda di Direktorat Perlindungan WNI Kemenlu di Pemakaman Sunten, Bantul, Rabu (9/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya seorang diplomat di kamar indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025). Saat ini, polisi masih menunggu hasil autopsi yang telah dilakukan terhadap jenazah korban. 

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan organ dalam secara laboratoris. Pasalnya, tim dokter telah melakukan proses pemeriksaan patologi terhadap organ dalam korban. "Kami juga masih menunggu saat ini proses pemeriksaan patologi masih berlangsung," kata dia di Polda Metro Jaya, Jumat (11/7/2025).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pemeriksaan ilmiah itu dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban. Menurut dia, polisi harus mengedepankan proses penyelidikan yang berbasis ilmiah atau scientific crime investigation dalam pengungkapan kasus.

Ihwal kemungkinan adanya racun dalam tubuh korban? Ade juga belum mau menyimpulkannya. Ia mengatakan, pihaknya masih harus melakukan pendalaman untuk memastikannya. 

"Nah itu nanti akan didalami. Jadi kami tidak berbicara kemungkinan-kemungkinan, apapun yang ditemukan dari barang bukti. Jadi jenazah ini juga merupakan barang bukti," ujar dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement