Ahad 13 Jul 2025 20:29 WIB

Setelah 10 Tahun dan 19 Negoisasi, Prabowo Berhasil Golkan IEU-CEPA

Prabowo bertemu Presiden Komisi Eropa untuk menyepakati perundingan IEU-CEPA.

 Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto bertemu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Markas Uni Eropa, Gedung Berlaymont, Brussel, Belgia pada Ahad (13/7/2025).
Foto: BPMI Setpres
Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto bertemu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Markas Uni Eropa, Gedung Berlaymont, Brussel, Belgia pada Ahad (13/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Markas Uni Eropa, Gedung Berlaymont, Brussel, Belgia pada Ahad (13/7/2025). Pertemuan tersebut menjadi momen strategis dalam memperkuat dan mengembangkan kemitraan yang telah terbangun antara Indonesia dan Uni Eropa di berbagai sektor penting.

Pertemuan difokuskan pada percepatan penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), sebuah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yang telah kini telah memasuki putaran negosiasi ke-19. Prabowo pun menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari Presiden Komisi Eropa, sekaligus mengumumkan pencapaian penting yang diraih dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga

"Hari ini kami telah mencapai sebuah terobosan. Setelah 10 tahun negosiasi, kami menyepakati sebuah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif, yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas. Kami telah mencapai banyak kesepakatan yang pada intinya saling mengakomodasi kepentingan ekonomi kedua pihak dan bersifat saling menguntungkan," ujar Prabowo dalam keterangan pers bersama.

Sementara itu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyambut baik pertemuan itu dan menyampaikan keyakinannya bahwa kemitraan Uni Eropa–Indonesia akan semakin kokoh pada masa mendatang. Dia juga menyoroti kesamaan nilai dan cita-cita antara Indonesia dan Uni Eropa.

"Kita sama-sama merupakan demokrasi yang dinamis dan beragam. Kami mengetahui bahwa semboyan nasional Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika, dan salah satu prinsip inti Uni Eropa adalah united in diversity. Jadi, kita memang berbagi nilai dan ambisi yang sama," ucap Ursula.

Pertemuan di Brussel itu menjadi tonggak penting dalam membuka peluang yang lebih luas bagi akses pasar serta peningkatan kerja sama strategis antara Indonesia dan Uni Eropa dalam berbagai bidang pada masa mendatang. Prabowo menyebut, pertemuan itu sebagai terobosan atas selesainya pembahasan IEU-CEPA yang sudah berjalan 10 tahun.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement