REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Hujan deras terus mengguyur Korea Selatan selama empat hari berturut-turut hingga Sabtu, menyebabkan sedikitnya empat orang tewas dan memaksa lebih dari 7.000 warga mengungsi dari rumah mereka.
Pihak berwenang memperingatkan bahwa curah hujan tambahan hingga 250 milimeter masih dapat turun sepanjang hari, sehingga memunculkan kekhawatiran akan kerusakan dan korban jiwa yang lebih banyak.
Hingga pukul 6 pagi waktu setempat, Central Disaster and Safety Countermeasures Headquarters melaporkan empat kematian, termasuk dua orang di Seosan, Provinsi Chungcheong Selatan, serta dua orang yang hilang di Gwangju.
Perintah evakuasi telah dikeluarkan untuk 7.029 penduduk dari 4.995 rumah tangga, dengan lebih dari 2.800 orang masih belum dapat kembali ke rumah mereka.
Guyuran hujan deras telah menggenangi jalan-jalan, memicu tanah longsor, dan membanjiri rumah-rumah di seluruh wilayah negara tersebut. Curah hujan semalam tetap ekstrem di banyak daerah.
Pulau Yeongheung di Incheon mencatat 98,5 milimeter hujan hanya dalam satu jam, antara pukul 00.50 hingga 01.50 dini hari. Sementara itu, Boseong di Provinsi Jeolla Selatan diguyur hujan sebesar 88 milimeter.
Beberapa wilayah telah menerima lebih dari 40 persen dari rata-rata curah hujan tahunan mereka selama empat hari terakhir. Seosan mencatat 558,6 milimeter hujan dari Rabu hingga Jumat pagi, yang setara dengan 45 persen dari rata-rata tahunan wilayah tersebut.
Sebanyak 729 kasus kerusakan infrastruktur publik telah dilaporkan, termasuk 388 jalan yang terendam banjir, 133 tanah longsor, dan 57 kerusakan fasilitas sungai.
Sementara itu, kerusakan pada properti pribadi mencapai 1.014 kasus, yang mencakup 64 bangunan yang terendam dan 59 lahan pertanian yang tergenang.