REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) memperkuat kemitraan strategis dalam layanan bancassurance sebagai bagian dari komitmen bersama untuk memperluas inklusi keuangan syariah di Tanah Air. Sinergi antara dua pemimpin industri ini menghadirkan solusi proteksi yang relevan dan mudah diakses oleh masyarakat, sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi syariah nasional.
Kemitraan ini hadir seiring meningkatnya permintaan masyarakat terhadap solusi proteksi berbasis syariah. Selama tujuh tahun terakhir, total kontribusi tahunan asuransi syariah tumbuh rata-rata 11 persen per tahun. Namun, indeks inklusi keuangan syariah masih rendah, yakni hanya 13,41 persen, jauh tertinggal dibandingkan indeks literasi yang telah mencapai 43,42 persen.
Kanal bancassurance dinilai sebagai saluran distribusi yang efisien untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Pada semester pertama 2025, bancassurance menyumbang 39 persen dari total pendapatan premi industri asuransi jiwa nasional, menjadikannya kanal terbesar dalam mendukung pertumbuhan sektor ini.
Wakil Presiden Direktur BSI, Bob Tyasika Ananta, menyatakan pihaknya menyambut baik kolaborasi ini sebagai bagian dari visi memperkuat ekonomi syariah dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Dengan 21 juta nasabah dan lebih dari 1.000 jaringan cabang di seluruh Indonesia, BSI hadir sebagai one stop solution layanan keuangan syariah yang komprehensif, termasuk perlindungan jiwa dan kesehatan berbasis syariah," ujarnya.
Kolaborasi ini mencakup perlindungan pada berbagai tahapan kehidupan, seperti asuransi kesehatan, jiwa, serta perlindungan perjalanan ibadah haji dan umrah melalui produk PRUSafar.
Presiden Direktur Prudential Syariah, Iskandar Ezzahuddin, menambahkan Prudential merupakan perusahaan asuransi global pertama yang membentuk entitas syariah mandiri di Indonesia.
"Sejak 2022, Prudential Syariah telah menghadirkan solusi perlindungan yang komprehensif bagi seluruh lapisan masyarakat. Kolaborasi dengan BSI ini diharapkan memperluas jangkauan dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap perlindungan berbasis syariah," ujarnya.
Sinergi ini menjadi bukti kekuatan kolaborasi antarpemimpin industri dalam memperkuat ekonomi syariah nasional dan mendukung peran Indonesia sebagai pusat keuangan syariah serta industri halal global.
Ikuti Whatsapp Channel Republika