Senin 04 Aug 2025 09:00 WIB

Di Hadapan Menteri Cak Imin, Rektor UDN Jelaskan Universitas Wakaf di ‘Jantung Indonesia’

Rektor UDN Hasan Darojat mengapresiasi muktamar BEM perguruan tinggi pesantren

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berdiri bersama jajaran pengurus BEM perguruan tinggi pesantren, Rektor UDN Hasan Darojat, dan Presiden UDN Dr KH Sofwan Manaf.
Foto: Universitas Darunnajah
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berdiri bersama jajaran pengurus BEM perguruan tinggi pesantren, Rektor UDN Hasan Darojat, dan Presiden UDN Dr KH Sofwan Manaf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejak awal pengembangan Islam, wakaf menjadi instrumen pertumbuhan ekonomi yang melestarikan simpul dan keberlanjutan keislaman. Jiwa ikhlas alias merelakan properti untuk kemaslatahan umat memotivasi banyak orang untuk mempertahankan dan mengembangkan aset tersebut untuk sustainability Islam.

Kompleks Masjid Nabawi di Madinah merupakan wakaf pertama umat Islam. Langsung diwakafkan oleh Nabi Muhammad dan para sahabat. Area raudhah dan sekitarnya merupakan masjid Nabawi di masa lalu. Kemudian meluas terus menerus hingga mencakup Masjid Sayidina Abu Bakar, Umar, dan lainnya, sehingga mampu menampung lebih dari sejuta orang. Di sana mereka mendirikan sholat, berdzikir, dan mengaji keislaman.

Baca Juga

Wakaf Masjid Nabawi mengilhami generasi setelah Nabi untuk melakukan hal sama. Berbagai rumah sakit (bimaristan), dapur umum, sekolah, dan banyak lagi tempat umum, menjadi aset wakaf. Peninggalan Turki Utsmani itu dapat ditelusuri dan menjadi objek penelitian para akademisi.

Muslim dari Kepulauan Nusantara juga dikenal sebagai komunitas pewakaf. Habib Bugak al Asyi di Makkah misalkan, menggerakkan muslim asal Aceh pada abad ke-18 hingga 19 untuk wakaf. Mereka kemudian menyerahkan sebagian properti untuk dikembangkan menjadi hotel tempat menginap jamaah haji asal Aceh. Kini wakaf tersebut masih ada, berkembang menjadi hotel bintang empat dan lima yang representatif. Jamaah haji yang berangkat dari Aceh akan mendapatkan uang saku khusus dari bagi hasil pengelolaan wakaf Habib Bugak al Asyi.

Di Jawa, wakaf juga menjadi gaya hidup muslim berbagai latar belakang ekonomi. Ada yang mewakafkan sebagian, bahkan seluruh hartanya untuk dijadikan lembaga pendidikan berkelanjutan. Pondok Modern Darussalam Gontor misalkan, diwakafkan kepada umat Islam sejak 1958. Pesantren itu kemudian mengilhami sekitar 1.500 pesantren di Indonesia mendidik generasi muda masa kini.

Rektor Universitas Darunnajah (UDN) Dr. Hasan Darojat menjelaskan, jalan panjang lembaga pendidikan Islam tersebut adalah pengabdian yang dimulai sejak tahun 1942 dengan nama Madrasah Islamiyah. Kemudian menjadi pesantren pada tahun 1974 dari tanah seluas 600-meter persegi, hasil wakaf KH. Abdul Manaf Mukhayyar.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement