Kamis 25 Sep 2025 19:47 WIB

Nostalgia di Blok M, Pop City Ajak Generasi Muda Kenalan Sama Mainan Vintage

Pop City menggandeng pelaku fashion lokal, kolektor mainan, dan pegiat kamera analog.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Pop City 2025 kembali hadir di Blok M Hub mulai 25 hingga 28 September. Acara ini menjadi ruang kreatif untuk musik, sinema indie, mainan, dan fashion.
Foto: Dok. Republika/Gumanti Awaliyah
Pop City 2025 kembali hadir di Blok M Hub mulai 25 hingga 28 September. Acara ini menjadi ruang kreatif untuk musik, sinema indie, mainan, dan fashion.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pop Culture Society atau Pop City kembali digelar di Blok M Hub pada 25 hingga 28 September 2025 untuk meromantisasi budaya pop di tengah gempuran era digital. Acara ini bukan sekadar ajang hiburan, melainkan ruang kreatif yang menghidupkan kembali elemen-elemen budaya populer seperti rilisan fisik, mainan klasik, sinema indie, hingga fashion lokal.

Digagas olen GOLDLive Indonesia, Heyfolks, dan MRT Jakarta, Pop City 2025 merupakan edisi ketiga setelah sebelumnya digelar dalam skala kecil di M Bloc. Kini, acara berkembang dengan skala lebih besar dan melibatkan lebih banyak komunitas.

Baca Juga

"Kami ingin merangkul budaya pop yang sempat ditinggalkan, seperti rilisan fisik dan mainan vintage. Pop City adalah bentuk apresiasi sekaligus ruang ekspresi bagi komunitas kreatif," ujar Co-founder Heyfolks, Satria Ramadhan, saat diwawancara Republika di acara Pop City, Kamis (25/9/2025).

Pada tahun ini, Pop City diikuti oleh sekitar 30 tenan, dengan dukungan dari berbagai komunitas seperti Kool Kids Record Club, record store, stand-up comedy, hingga komunitas mainan dan kamera analog. Menurut Satria, perluasan skala Pop City dilakukan karena tingginya minat masyarakat terhadap budaya pop lintas bidang.

Jika sebelumnya festival hanya menampilkan tenant dari musik merch dan record store, kini Pop City menggandeng pelaku fashion lokal, kolektor mainan, dan pegiat kamera analog. Namun, lebih dari sekadar festival budaya pop, Pop City juga membawa membawa misi sosial yaitu mendukung pertumbuhan UMKM.

"Kita ingin memberi ruang untuk UMKM agar bisa menjangkau pasar baru. Tenant yang ikut kebanyakan toko kecil dan menengah, dan acara ini jadi peluang buat mereka berkembang," ujar Satria.

Dengan dukungan dari MRT Jakarta, Pop City juga menjadi bagian dari strategi pengembangan kawasan transit yang aktif dan inklusif. Menurutnya, Blok M Hub adalah lokasi yang strategis karena berada di pusat kawasan Blok M dan mudah dijangkau dengan transportasi umum.

la menargetkan 30 ribu pengunjung selama tiga hari. Jika target tercapai, Pop City berencana menjadikan festival ini sebagai agenda tahunan di lokasi Blok M Hub. "Event ini bukan cuma soal nostalgia atau jualan, tapi soal keberlanjutan budaya. Kita ingin generasi muda tetap mengenal kaset, CD, dan vinyl, bukan cuma lewat cerita," kata Satria.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement