Rabu 13 Aug 2025 13:53 WIB

Gaji UMR Tetap Bisa Berangkat Haji, Ini Strateginya Menurut BSI

Mulai dari tabungan emas hingga disiplin menabung, kunci wujudkan mimpi haji.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Jamaah calon haji dari berbagai negara melakukan Tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025). Pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Adha jatuh pada hari Jumat (6/6), sedangkan Hari Arafah (Wukuf di Arafah) sebagai rangkaian puncak musim haji pada 5 Juni 2025 yang akan diikuti 1,83 juta muslim dari berbagai penjuru dunia termasuk dari Indonesia yang tahun ini memiliki kuota sebanyak 221.000 jamaah.
Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Jamaah calon haji dari berbagai negara melakukan Tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025). Pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Adha jatuh pada hari Jumat (6/6), sedangkan Hari Arafah (Wukuf di Arafah) sebagai rangkaian puncak musim haji pada 5 Juni 2025 yang akan diikuti 1,83 juta muslim dari berbagai penjuru dunia termasuk dari Indonesia yang tahun ini memiliki kuota sebanyak 221.000 jamaah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Sales & Distribution Bank Syariah Indonesia (BSI) Anton Sukarna menegaskan, masyarakat berpenghasilan setara upah minimum atau UMR tetap bisa menunaikan ibadah haji. Syaratnya, disiplin menabung sejak dini.

“Kalau gaji UMR Jakarta sekarang sekitar Rp 5,2 juta, maka penting untuk merencanakan haji sejak awal,” ujarnya menjawab pertanyaan Republika dalam Ngopi Media–Launching Tabungan Haji Berhadiah Umrah di Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Baca Juga

Ia mengingatkan, talangan haji kini dilarang sehingga biaya harus dipersiapkan dari nol. Bagi pasangan suami istri, minimal Rp 2 juta per bulan bisa disisihkan melalui tabungan haji rupiah atau tabungan emas. Tabungan emas dinilai lebih aman karena harganya cenderung stabil dan nilainya mengikuti kenaikan harga emas. “Emas cenderung stabil dan nilainya tidak tergerus inflasi,” ungkap Anton.

BSI mencatat, harga emas dalam 10 tahun terakhir rata-rata naik 20 persen per tahun. Kenaikan ini membuat tabungan emas berpotensi ikut tumbuh, sehingga membantu mempercepat terkumpulnya dana haji. Saat ini, setoran awal haji sebesar Rp 25 juta, dilanjutkan pelunasan yang nilainya bisa meningkat mengikuti inflasi dan kurs.

Beban Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dibayar jamaah juga naik 59 persen sepanjang 2018–2024 atau rata-rata 11,8 persen per tahun. Tahun ini, biaya ONH tercatat Rp 89,4 juta, turun dari Rp 93,4 juta pada 2024, namun tren jangka panjangnya tetap meningkat.

“Masa tunggu haji yang panjang harus dipersiapkan dengan baik. Dengan cara terus menabung dana persiapan pelunasan haji agar 15–25 tahun mendatang dana haji sudah siap,” ucap Anton. Saat ini, masa tunggu haji di Indonesia berkisar 16–36 tahun, tergantung daerah.

photo
Jamaah calon haji dari berbagai negara melakukan Tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. - (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

BSI menguasai 62,7 persen pangsa pasar tabungan haji nasional, dengan 3,29 juta nasabah dalam daftar tunggu dari total 5,25 juta jamaah. Tahun ini, 172.302 jamaah berangkat melalui BSI atau 84,7 persen dari total keberangkatan haji Indonesia.

Tren pendaftar haji naik 23 persen pada 2023–2024, dengan 42 persen di antaranya mendaftar melalui layanan digital. Total rekening tabungan haji BSI mencapai 6,18 juta dengan dana Rp 14,2 triliun, di mana 12 persen adalah nasabah milenial berusia 25–35 tahun.

Untuk mendorong budaya menabung haji, BSI meluncurkan program Nabung Haji Berhadiah Umrah yang berlangsung 1 Agustus–Desember 2025. Setiap tambahan saldo rata-rata Rp 1 juta dari dana baru mendapat satu poin undian, dengan syarat saldo akhir dan saldo rata-rata bulanan minimal Rp 5 juta. Sebanyak 50 paket umrah disiapkan bagi pemenang yang diumumkan Januari 2026.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement