Ahad 17 Aug 2025 20:21 WIB

Momen HUT RI, Gus Fahrur Mengajak Bangun Budaya Anti Korupsi

Nikmat kemerdekaan adalah rahmat Allah SWT yang wajib disyukuri.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) se-Banten membentangkan bendera saat peringatan HUT ke-80 kemerdekaan RI di TPA Bangkonol, Pandeglang, Banten, Ahad (17/8/2025). Upacara pengibaran bendera Merah Putih raksasa berukuran 30 meter persegi di TPA Bangkonol tersebut sebagai pesan untuk menjaga lingkungan dengan meminimalisir tumpukan sampah sekaligus bentuk protes atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Pandeglang dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan terkait penampungan sampah.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) se-Banten membentangkan bendera saat peringatan HUT ke-80 kemerdekaan RI di TPA Bangkonol, Pandeglang, Banten, Ahad (17/8/2025). Upacara pengibaran bendera Merah Putih raksasa berukuran 30 meter persegi di TPA Bangkonol tersebut sebagai pesan untuk menjaga lingkungan dengan meminimalisir tumpukan sampah sekaligus bentuk protes atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Pandeglang dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan terkait penampungan sampah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Diberitakan transaksi terkait korupsi di Indonesia sepanjang 2024 mencapai Rp 984 triliun. Di momen Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) Ke-80, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur mengajak semuanya untuk membangun budaya anti korupsi.

Gus Fahrur mengatakan, nikmat kemerdekaan adalah rahmat Allah SWT yang wajib disyukuri. Salah satu bentuk syukur adalah membangun bangsa dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan kemakmuran rakyat.

Baca Juga

"Korupsi jelas merugikan negara dari segi ekonomi, politik, sosial, dan hukum kerugian ini termasuk hilangnya uang negara, ketidakadilan, melemahnya pemerintahan, dan terhambatnya pembangunan," kata Gus Fahrur kepada Republika, Ahad (17/8/2025).

Gus Fahrur mengatakan, pemberantasan korupsi adalah tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, bukan hanya pemerintah atau penegak hukum, agar negara menjadi kuat dan makmur. 

Sehubungan dengan itu, Gus Fahrur mengajak semuanya, mari membangun bangsa Indonesia yang adil makmur dengan membangun budaya anti korupsi bersama seluruh lapisan masyarakat, dengan pendidikan antikorupsi sejak dini, penegakan hukum yang tegas, serta penerapan nilai-nilai integritas dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dunia usaha dan pelayanan publik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement