Rabu 27 Aug 2025 18:08 WIB

Pemerintah Andalkan Investasi Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Porsi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi diperkirakan bisa mencapai 30 persen.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
Pekerja melintas di lokasi proyek Smelter Freeport di sela Peresmian Produksi Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Smelter PTFI, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Pekerja melintas di lokasi proyek Smelter Freeport di sela Peresmian Produksi Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Smelter PTFI, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dengan mengandalkan kontribusi investasi strategis. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu menyebut porsi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi diperkirakan bisa mencapai 30 persen.

“Kalau target 8 persen itu mau tercapai, investasi strategis ini yang betul-betul harus menjadi perhatian. Salah satu prioritas tinggi kami adalah investasi di sektor hilirisasi, selain sektor digital maupun ekosistem lain,” kata Todotua dalam forum OCBC One Connect 2025 di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Baca Juga

Ia menilai pertemuan antara pengusaha Indonesia dan China dalam forum ini berpotensi menarik lebih banyak investor manufaktur asal China. Kehadiran modal asing, lanjutnya, akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

Direktur OCBC Indonesia Martin Widjaja menambahkan forum ini ditujukan mempercepat pertumbuhan manufaktur melalui kolaborasi lintas negara.

Ia menyebut OCBC berperan sebagai katalisator sinergi lintas batas serta memfasilitasi investor dengan mitra lokal untuk membangun relasi jangka panjang.

Investasi China di Indonesia tercatat terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sepanjang 2021 hingga semester I 2025, Penanaman Modal Asing (PMA) Tiongkok mencapai 30,5 miliar dolar AS atau sekitar 14 persen dari total investasi asing di Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement