Ahad 31 Aug 2025 11:16 WIB

Legislator PSI Iwan Koswara Minta Semua Pihak Dinginkan Suasana

Peran legislatif saat ini harus lebih terasa nyata.

Rep: Muhammad Taufik/ Red: Ferry kisihandi
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat dari PSI, Iwan Koswara.
Foto: dok pribadi
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat dari PSI, Iwan Koswara.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat dari PSI Iwan Koswara mengimbau seluruh elemen masyarakat bersama-sama menahan diri dan berupaya mendinginkan suasana pasca kerusuhan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir

Ia menilai, situasi yang memanas tidak akan membawa kebaikan bagi siapapun, justru dapat menambah luka sosial serta mengganggu iklim demokrasi di Jawa Barat.

“Dengan segala kerendahan hati, saya mengajak semua pihak untuk menurunkan tensi. Mari jadikan momentum ini sebagai pengingat, wakil rakyat harus bekerja lebih serius dalam mendengarkan dan menindaklanjuti setiap aspirasi masyarakat,” ujar Iwan, di Bandung, Ahad (31/8/2025).

Menurutnya, kerusuhan yang muncul tidak lepas dari akumulasi persoalan sosial, ekonomi, hingga politik yang dirasakan masyarakat. Karena itu, Iwan menegaskan pentingnya keterbukaan dan ruang dialog antara pemerintah, DPRD, serta elemen masyarakat agar setiap permasalahan dapat diurai secara konstruktif.

“Ketika rakyat berbicara melalui demonstrasi, itu pertanda ada keresahan yang belum terselesaikan. Maka tugas kita adalah hadir, mendengar, dan mencari solusi terbaik, bukan malah menutup telinga,” tegasnya.

Iwan menambahkan, peran legislatif saat ini harus lebih terasa nyata dalam mengawal berbagai isu mendasar seperti pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan sosial.

Ia menyebut, setiap langkah kebijakan yang diambil pemerintah daerah harus selalu berpihak pada kepentingan masyarakat luas, khususnya kelompok rentan yang paling terdampak dari ketidakstabilan sosial.

“Wakil rakyat tidak boleh hanya hadir di ruang rapat, tetapi harus benar-benar menjadi jembatan antara aspirasi masyarakat dan kebijakan pemerintah. Momentum ini harus kita jadikan bahan koreksi bersama agar demokrasi berjalan sehat,” katanya.

Ia pun berharap, semua pihak dapat meredam emosi dan mengedepankan jalur damai dalam menyelesaikan perbedaan pandangan.

“Mari kita kawal Jawa Barat agar tetap kondusif. Kedamaian adalah modal utama untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” tutur Iwan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement