Kamis 25 Sep 2025 14:04 WIB

Sejumlah Sekolah di Cipongkor Bandung Barat Diliburkan Sementara Usai Siswa Bertumbangan karena MBG

Sekolahnya sudah satu bulan mendapat pasokan hidangan MBG

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Siswa Korban Keracunan Massal Menu MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat akan Dirujuk ke Rumah Sakit Terdekat, Rabu (24/9/2025).
Foto: Ferry Bangkit
Siswa Korban Keracunan Massal Menu MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat akan Dirujuk ke Rumah Sakit Terdekat, Rabu (24/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Sejumlah sekolah di wilayah Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat diliburkan sementara usai keracunan massal yang menimpa ratusan siswa. Keracunan itu muncul setelah korban mengkonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Beberapa sekolah tersebut di antaranya RA Miftahul Falah, MTs Manarul Huda, dan SMK Karya Perjuangan, yang dikelola oleh satu yayasan. Pihak sekolah memilih meliburkan, instruksi dari Dinas Pendidikan Bandung Barat.

Baca Juga

Kepala Sekolah SMK Karya Perjuangan Jafar mengatakan, untuk saat ini para siswa proses belajar diliburkan. Adapun libur diterapkan sampai dengan Jumat (26/9/2025) besok. "Hari ini diliburkan sampai kemungkinan sampai besok. Baru masuk Senin," ujar Jafar, Kamis (25/9/2025).

Untuk saat ini, kata dia, beberapa dari siswanya yang di rawat di Posko atau di rujuk pun sudah pulang ke rumah masing-masing.

Jafar mengatakan, kronologis keracunan yang dialami para pelajarnya terjadi pada pukul 09.40 WIB, Rabu (24/9/2025). Sebelumnya mereka mendapat pasokan MBG dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Neglasari, sekira pukul 09.00 WIB dengan menu nasi, tahu goreng, goreng ayam, sambal, dan strawberry.

Setelah menerima hidangan MBG, Jafar pun lalu membagikan makan tersebut kepada para siswanya. Namun sebelumnya ia juga melakukan pengecekan terhadap isi makanannya.

Usai para siswa menyantap hidangan MBG, ada dua siswa yang mengeluhkan mual hingga berkeringat dingin. Jafar pun berkordinasi dengan pihak dapur SPPG Neglasari. Kemudian sejumlah siswa dievakuasi ke Posko Kantor Kecamatan Cipongkor. Tak lama berada di posko, keduanya pun mengalami kejang dan harus di rujuk.

"Dari dua siswa itu, beberapa siswa lainnya pun mengalami gejala yang sama. Kemudian datang beberapa ambulans ke sekolah dan barulah terjadi itu ada muntah dan lain-lain," kata dia.

Jafar mengatakan, sekolahnya sudah satu bulan mendapat pasokan hidangan MBG. Namun baru kali ini, sekolahnya terjadi kejajdian tersebut. Ia pun mengaku menjadi sasaran kemarahan beberapa orang tua siswa. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement