Rabu 10 Sep 2025 23:16 WIB

Serangan Israel ke Doha tak akan Kurangi Tekad Qatar Wujudkan Perundingan Damai Gaza

Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza.

Bangunan rusak akibat serangan Israel di Doha, Qatar, 9 September 2025.
Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Bangunan rusak akibat serangan Israel di Doha, Qatar, 9 September 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA – Serangan militer Israel kembali menorehkan babak kelam dalam perang di Gaza. Pada Selasa (9/9/2025), lebih dari 50 warga Palestina gugur dalam rentetan pemboman udara yang meluluhlantakkan kawasan padat pengungsi, masjid, dan permukiman sipil.

Sementara itu, di saat bersamaan, Israel juga meluncurkan rudal ke ibu kota Qatar, Doha, menargetkan pertemuan para pemimpin Hamas.

Baca Juga

Serangan kejam ini menuai kecaman luas. Qatar menyebut aksi militer Israel sebagai bentuk “terorisme negara”, sementara PBB mengutuk pengeboman di Doha sebagai“pelanggaran mencolok” terhadap kedaulatan sebuah negara berdaulat.

Kantor berita Wafa melaporkan serangan drone Israel menghantam tenda-tenda pengungsi di pelabuhan Gaza, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai banyak lainnya. Empat rumah di kawasan al-Mukhabarat, gedung Zidan di barat laut Kota Gaza, hingga rumah-rumah warga di Deir el-Balah dan Tuffah luluh lantak dihantam bom.

Lembaga pemeriksa fakta, Sanad Al Jazeera mengonfirmasi rekaman serangan terhadap Masjid Ibnu Taimiyah, yang menara utamanya nyaris runtuh dihantam rudal.

Pertahanan Sipil Palestina menyebut Kota Gaza kini “terbakar” dan “umat manusia sedang dimusnahkan”. Dalam 72 jam terakhir saja, lima menara apartemen yang dihuni ratusan keluarga rata dengan tanah, membuat ribuan orang kembali kehilangan rumah.

UNRWA menyebut kawasan al-Mawasi, yang diklaim Israel sebagai “zona aman", justru menjadi kuburan massal baru. Lebih dari 800 ribu pengungsi dijejalkan ke kamp-kamp darurat, hidup dalam kelaparan dan panas yang tak tertahankan.

Di Doha, rudal Israel menghantam lokasi pertemuan para pemimpin Hamas yang tengah membahas proposal gencatan senjata AS. Lima orang tewas, termasuk seorang pejabat keamanan Qatar. Meski para pemimpin Hamas selamat, serangan ini memicu badai diplomatik internasional.

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani menuding Israel melakukan “serangan kriminal sembrono”, sementara Perdana Menteri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman menyebut aksi itu sebagai “teror negara”. Doha segera melayangkan protes resmi ke Dewan Keamanan PBB.

Perdana Menteri Qatar mengatakan, Doha akan terus berupaya mengakhiri perang Israel di Gaza, tetapi dia meragukan kelayakan perundingan terbaru.

"Berkaitan dengan perundingan yang sedang berlangsung, saya rasa tidak ada yang valid saat ini setelah kita menyaksikan serangan semacam itu," ujarnya seperti dilansir Aljazeera, Rabu (10/9/2025).

photo
Asap mengepul dari ledakan yang diduga akibat serangan Israel di Doha, Qatar, Selasa, 9 September 2025. - (UGC via AP)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement