MAGENTA -- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa langsung membuat gebrakan pada hari-hari awal jabatannya. Ia mengalirkan dana Rp 200 triliun ke sistem perbankan dengan tujuan memacu kredit dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Dalam pernyataan usai dilantik Presiden Prabowo Subianto, Purbaya menegaskan dirinya ditugasi membawa perekonomian Indonesia bergerak lebih cepat. Ia pun memilih menyasar dana simpanan pemerintah yang selama ini mengendap di Bank Indonesia.
“Dari Rp 430 triliun, saya pindahkan Rp 200 triliun ke sistem perbankan agar bisa menyebar di sistem dan ekonomi bisa tumbuh,” ujar Purbaya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Rabu (10/9/2025), seperti dikutip dari Republika.co.id, Jumat (12/9/2025).
Dana tersebut akan ditempatkan dalam bentuk rekening pemerintah di bank umum untuk memperkuat likuiditas dan mendorong kredit ke sektor riil. Langkah yang telah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto ini, menurutnya, bisa jadi 'kejutan' bagi perbankan.
"Tujuannya supaya bank punya duit, banyak cash tiba-tiba, dan dia (bank) nggak bisa menaruh di tempat lain selain dikreditkan. Jadi, kita memaksa market mekanisme berjalan," ujarnya.
Menurutnya, sistem keuangan setahun terakhir dinilai cukup kering sehingga memperlambat perputaran uang dan membuat masyarakat sulit memperoleh pekerjaan. Ia menilai kesalahan kebijakan fiskal dan moneter jadi biang kerok sulitnya masyarakat mencari pekerjaan.
BACA JUGA: Mengejar Kecukupan Bekal di Hari Tua, Bagaimana Caranya?
Purbaya juga mengatakan, kebijakan ini akan terus dievaluasi dan menjadi langkah awal untuk menghidupkan kembali perekonomian. Ia akan bicara dengan Gubernur BI untuk mendukung kebijakan ini dan meminta Bank Indonesia tidak langsung menyerap kembali likuiditas tersebut.
“Kalau dana itu masuk ke sistem, saya sudah minta ke bank sentral jangan diserap kembali,” ujarnya.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menilai rencana pemerintah menempatkan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) di sistem perbankan berpotensi memperkuat Dana Pihak Ketiga (DPK) sekaligus mendorong penyaluran kredit. Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara menjelaskan, kondisi ini akan mendukung perputaran uang yang lebih optimal.
"Dapat kami sampaikan, Bank Mandiri melihat penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah di sistem perbankan berpotensi memperkuat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sekaligus mendorong peningkatan penyaluran kredit. Mengutip analisa Tim Ekonom Bank Mandiri, kondisi ini akan mendukung ketersediaan likuiditas yang lebih sehat serta meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter sehingga perputaran uang di perekonomian dapat berlangsung lebih optimal,” ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (12/9/2025).
Ashidiq menambahkan, sebagai agen pembangunan dan mitra pemerintah, Bank Mandiri akan mendukung kebijakan tersebut.
BACA JUGA: Ini Wisata Halal di Pulau Selatan Selandia Baru, Cocok untuk Petualangan Keluarga