Senin 15 Sep 2025 10:51 WIB

IHSG Dibuka Menguat ke 7.911, Suntikan Dana Pemerintah Jadi Sentimen Penting

Penguatan IHSG didorong kebijakan pemerintah menambah likuiditas perbankan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Karyawan mengamati layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan mengamati layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (15/9/2025) dibuka menguat. Pada awal perdagangan pukul 09.05 WIB, IHSG naik 57,22 poin atau 0,74 persen ke level 7.911.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), volume perdagangan tercatat 2,82 miliar saham dengan nilai transaksi Rp1,48 triliun. Frekuensi perdagangan mencapai 166.794 kali. Saat pembukaan, IHSG langsung melompat 37,2 poin atau 0,47 persen ke posisi 7.891. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 348 menguat, 149 melemah, dan 167 stagnan.

Baca Juga

Pada perdagangan sebelumnya, Jumat (12/9), IHSG ditutup naik 1,37 persen atau 106,15 poin ke level 7.854. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, memperkirakan IHSG hari ini bergerak bervariasi dalam rentang 7.750–7.900.

“Pada akhir pekan, IHSG kembali menguat diiringi penurunan outflow investor asing di seluruh pasar ekuitas domestik senilai Rp31,59 miliar (12/9). Jika diakumulasi selama sepekan outflow mencapai Rp6,59 triliun dengan performa IHSG minus 0,17 persen (12/9/2025),” kata Ratih dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (15/9/2025).

Ratih menambahkan, penguatan IHSG didorong kebijakan pemerintah menambah likuiditas perbankan melalui penempatan dana Rp200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL). Dana tersebut disalurkan ke lima bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam bentuk deposit on call, yaitu BBRI Rp55 triliun, BBNI Rp55 triliun, BMRI Rp55 triliun, BBTN Rp25 triliun, dan BRIS Rp10 triliun.

Dari mancanegara, Wall Street akhir pekan lalu bergerak terbatas usai mencetak rekor tertinggi. Pasar global menanti keputusan The Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan memangkas suku bunga ke 4–4,25 persen, didorong data tenaga kerja yang melemah dan inflasi sesuai konsensus. Investor juga mencermati kebijakan sejumlah bank sentral dunia seperti PBoC, ECB, dan BOE.

Untuk perdagangan hari ini, Ajaib Sekuritas merekomendasikan saham RAJA, SCMA, dan UNVR sebagai pilihan. RAJA direkomendasikan beli di Rp2.830 dengan target Rp2.940. SCMA beli di Rp310 dengan target Rp324, sedangkan UNVR beli di Rp1.695 dengan target Rp1.745 menjelang RUPSLB pada 15 Oktober 2025.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement