REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perusahaan kecerdasan artifisial xAI milik pebisnis Elon Musk dilaporkan memberhentikan atau melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sekitar 500 pekerja dalam tim anotasi datanya pada Jumat (12/9/2025) malam. Kabar itu didapatkan menurut pesan internal yang dilihat Business Insider.
Publikasi teknologi TechCrunch pada Sabtu (13/9/2025) mengutip laporan Business Insider bahwa perusahaan melalui email mengumumkan pelaksanaan "peralihan strategis" segera. "Kami memutuskan untuk mempercepat perluasan dan prioritas tutor AI spesialis kami, sekaligus mengurangi fokus kami pada peran tutor AI umum."
"Sebagai bagian dari perubahan fokus ini, kami tidak lagi membutuhkan sebagian besar posisi tutor AI umum dan masa kerja Anda di xAI akan berakhir," tulis xAI dalam surat elektroniknya.
Menurut Business Insider, pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja mencakup sekitar sepertiga dari 1.500 anggota tim anotasi data xAI. Tim anotasi data di xAI berperan memberikan label serta menyiapkan data yang digunakan untuk melatih chatbot Grok milik perusahaan.
Saat dimintai tanggapan mengenai laporan tersebut, xAI merujuk pada pernyataan di platform X milik Elon Musk bahwa perusahaan akan segera menambah tim tutor AI Spesialis kami sebanyak 10 kali lipat. "Kami sedang merekrut di berbagai bidang seperti STEM, keuangan, kedokteran, keselamatan, dan masih banyak lagi," kata perusahaan itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika