Jumat 19 Sep 2025 21:18 WIB

Bukan Bidadari, ini Nikmat Terbesar Saat Berhasil Masuk Surga

Kenikmatan tertinggi di surga bukan berupa makanan dan minuman.

Seorang hamba Allah berdoa memohon berada dekat dengan-Nya.
Foto: AP Photo/Francisco Seco
Seorang hamba Allah berdoa memohon berada dekat dengan-Nya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gambaran tentang surga dijelaskan dalam Alquran dan hadis dengan sangat indah. Sering kali disebutkan bahwa kenikmatannya jauh melampaui apa pun yang pernah kita bayangkan di dunia.

Berikut adalah beberapa ayat Alquran tentang kenikmatan di surga

Baca Juga

مُتَّكِـِٔينَ عَلَىٰ فُرُشٍۭ بَطَآئِنُهَا مِنْ إِسْتَبْرَقٍ ۚ وَجَنَى ٱلْجَنَّتَيْنِ دَانٍ

muttaki`īna ‘alā furusyim baṭā`inuhā min istabraq, wa janal-jannataini dān

54. Mereka berbaring di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat.

فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān

55. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

فِيهِنَّ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَآنٌّ

fīhinna qāṣirātuṭ-ṭarfi lam yaṭmiṡ-hunna insung qablahum wa lā jānn

56. Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.

Beberapa kenikmatan surga yang tidak akan pernah Anda temukan di dunia adalah:

1. Keabadian yang Sempurna

​Di dunia, segala sesuatu memiliki akhir. Kehidupan, kecantikan, kekayaan, dan kebahagiaan hanyalah sementara. Di surga, tidak ada yang namanya kematian, penuaan, atau kelelahan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement