Jumat 19 Sep 2025 08:50 WIB

6 Hal yang Terjadi pada Hidupmu Ketika Benar-Benar Mengingat Surga

Mengingat surga membuat hidup lebih tenang.

Surga (ilustrasi)
Foto: blogspot.com
Surga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengingat surga adalah salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan memotivasi diri untuk berbuat baik. Ketika mengingat surga, kita akan teringat akan kenikmatan dan kebahagiaan yang dijanjikan oleh Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh.

Mengingat surga juga dapat membantu kita untuk lebih fokus pada tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu mencari ridho Allah SWT dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang kekal. Dengan mengingat surga, kita dapat meningkatkan semangat untuk beribadah, berbuat baik, dan menjauhi perbuatan yang tidak baik.

Baca Juga

Berikut ini adalah enam dampak mengingat surga terhadap kehidupan di dunia.

1. Menumbuhkan Optimisme dan Harapan

Surga adalah janji Allah bagi orang beriman.

Mengingatnya membuat hati tenang meski diuji.

Alquran Surah As-Sajdah ayat 16 menggambarkan orang yang meninggalkan tempat tidur malam untuk berdoa karena yakin pada balasan surga.

تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ ٱلْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

Arab-Latin: Tatajāfā junụbuhum 'anil-maḍāji'i yad'ụna rabbahum khaufaw wa ṭama'aw wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn

Artinya: Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan.

2. Mendorong Ketaatan dan Amal Shalih

Orang yang yakin dengan surga lebih rajin shalat, sedekah, puasa, dan berbuat baik.

Rasulullah bersabda:

“Surga itu dikelilingi dengan hal-hal yang dibenci (berat dilakukan), dan neraka dikelilingi dengan syahwat.” (HR. Muslim).

Jadi, kesadaran akan surga memotivasi orang melewati kesulitan ibadah.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement