Jumat 19 Sep 2025 16:11 WIB

Akar Masalah dan Kisah Orang yang Menolak Surga

Surga dan neraka merupakan tempat yang dijanjikan Allah.

Surga (ilustrasi)
Foto: blogspot.com
Surga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Meski sudah jelas berlimpah kenikmatan, ternyata ada orang dan kelompok orang yang menolak surga. Bermodalkan ego keduniaan, mereka yakin bahwa kehidupan yang mereka jalani saat ini sudah final dan tidak ada lagi kelanjutan hidup setelah mati.

Berikut ini adalah dua kisah tentang mereka yang menolak surga.

Baca Juga

Abu Hurairah dan Orang yang Meninggalkan Sholat

Abu Hurairah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling terkenal sebagai periwayat hadis. Nama aslinya adalah Abdurrahman bin Sakhr, dan ia berasal dari suku Daus di Yaman.

Abu Hurairah mendapatkan nama kuniyahnya karena kebiasaannya bermain dengan kucing kecil saat mengembala kambing. Ia dipanggil Abu Hurairah yang berarti "bapak kucing kecil".

Suatu ketika, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu melihat ada orang yang lalai dan malas menunaikan shalat berjamaah. Dia menegur: “Wahai fulan, apakah engkau ingin menolak surga? Demi Allah, shalat adalah kunci surga. Barang siapa meninggalkannya, berarti ia telah menutup pintu surga bagi dirinya sendiri.”

Kisah ini menggambarkan bahwa lalai dari ibadah pokok seperti shalat adalah sikap tidak langsung menolak surga. Orang itu tersadar lalu menangis dan bertaubat, karena ia khawatir kelalaiannya menjauhkan dirinya dari rahmat Allah.

Hasan al-Bashri dan Pemuda Cinta Dunia

Hasan Al-Bashri adalah seorang ulama besar ahli tasawuf dari kalangan tabi’in yang lahir di Madinah pada tahun 21 H/632 M dan meninggal di Bashrah tahun 110 H/728 M.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement