Ahad 21 Sep 2025 15:19 WIB

Alquran-Hadis Tegaskan Ancaman Keras Bagi Para Penipu

Penipu diancam dengan siksa neraka.

Ilustrasi siksa neraka
Foto: Dok Republika
Ilustrasi siksa neraka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT mengancam para pelaku penipuan dan perencana tipu muslihat, apalagi bila korban mereka adalah kaum Muslimin. Ada banyak keterangan di dalam Alquran dan Sunnah yang menegaskan ancaman demikian.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Rencana jahat dan tipu muslihat adanya di neraka." Sanad hadis tersebut dinyatakan sahih oleh Syekh al-Albani.

Baca Juga

Selain itu, Rasulullah SAW juga berpesan, "Tidak masuk surga seorang penipu, orang yang menyebut-nyebut kebaikan (yang pernah ia berikan kepada orang lain), dan orang kikir."

Kemudian disebutkan oleh beliau shalallahu 'alaihi wasallam, "Penghuni neraka ada lima, di antaranya, seseorang yang setiap pagi dan sore selalu menipumu terkait keluarga dan harta bendamu (orang Islam)."

Al-Walidi menjelaskan, "Para penipu kelak (di akhirat) akan diperlakukan seperti orang yang ditipu. Hal itu disebabkan penipuan yang pernah mereka lakukan (selama di dunia). Yaitu, mereka (para penipu) diberi cahaya seperti halnya cahaya yang diberikan kepada orang-orang yang beriman. Kemudian, saat mereka berjalan di atas jembatan shirat, cahaya mereka padam dan mereka berada dalam kegelapan." Demikian dikutip dari buku Al-Kabaair karya Imam adz-Dzahabi.

Hal itu sudah diisyaratkan dalam firman Allah Ta'ala, yakni surah Fathir ayat 43.

وَلَا يَحِيۡقُ الۡمَكۡرُ السَّيِّـئُ اِلَّا بِاَهۡلِهٖ ؕ

"Rencana yang jahat tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri."

اِنَّ الۡمُنٰفِقِيۡنَ يُخٰدِعُوۡنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُوْهُمۡ‌ ۚ

"Sesungguhnya, orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka" (QS an-Nisa ayat 142).

Tentu saja, dosa yang dibebankan kepada pelaku rencana jahat dan tipu-tipu akan lebih berat sekiranya korbannya adalah orang banyak. Entah itu kaum Muslimin atau rakyat seluruhnya. Imam adz-Dzahabi menyebut dua perbuatan itu termasuk dosa besar dalam pandangan Islam.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka” (HR Ahmad).

اِنَّمَا السَّبِيۡلُ عَلَى الَّذِيۡنَ يَظۡلِمُوۡنَ النَّاسَ وَ يَبۡغُوۡنَ فِى الۡاَرۡضِ بِغَيۡرِ الۡحَقِّ‌ؕ اُولٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ اَلِيۡمٌ

"Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih" (QS asy-Syura: 42).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement