Rabu 24 Sep 2025 14:05 WIB

Kisah Salman Al Farisi yang Istikamah dalam 3 Kebaikan

Salman Al Farisi dikenal sebagai sahabat Nabi Muhammad yang kehidupannya penuh ibrah.

Sahabat Nabi seperti Salman Al Farisi (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Sahabat Nabi seperti Salman Al Farisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salman Alfarisi, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang luar biasa, memiliki perjalanan hidup yang penuh dengan pencarian kebenaran spiritual.

Lahir di Persia pada abad ke-6 Masehi dalam keluarga bangsawan Zoroastrian, dia merasa tidak puas dengan ajaran yang dianutnya dan mencari kebenaran yang lebih tinggi. Pria berkebangsaan Persia ini mempelajari berbagai agama, termasuk Kristen dan Zoroastrianisme, sebelum akhirnya menemukan Islam dan menjadi salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad.

Baca Juga

Sahabat Nabi satu ini dikenal karena kecerdasannya, kebijaksanaannya, dan semangatnya dalam mempelajari agama Islam. Ia berperan penting dalam beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam, termasuk Perang Khandaq, di mana ia memberikan saran strategis untuk menggali parit sebagai pertahanan kota Madinah.

Dalam Surah al Ahzab, Allah berfirman,

وَإِذْ قَالَت طَّآئِفَةٌ مِّنْهُمْ يَٰٓأَهْلَ يَثْرِبَ لَا مُقَامَ لَكُمْ فَٱرْجِعُوا۟ ۚ وَيَسْتَـْٔذِنُ فَرِيقٌ مِّنْهُمُ ٱلنَّبِىَّ يَقُولُونَ إِنَّ بُيُوتَنَا عَوْرَةٌ وَمَا هِىَ بِعَوْرَةٍ ۖ إِن يُرِيدُونَ إِلَّا فِرَارًا

wa iż qālat ṭā`ifatum min-hum yā ahla yaṡriba lā muqāma lakum farji’ụ, wa yasta`żinu farīqum min-humun-nabiyya yaqụlụna inna buyụtanā ‘aurah, wa mā hiya bi’aurah, iy yurīdụna illā firārā

13. Dan (ingatlah) ketika segolongan di antara mreka berkata: “Hai penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu”. Dan sebahagian dari mereka minta izin kepada Nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata: “Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga)”. Dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak lain hanya hendak lari.

وَلَوْ دُخِلَتْ عَلَيْهِم مِّنْ أَقْطَارِهَا ثُمَّ سُئِلُوا۟ ٱلْفِتْنَةَ لَءَاتَوْهَا وَمَا تَلَبَّثُوا۟ بِهَآ إِلَّا يَسِيرًا

walau dukhilat ‘alaihim min aqṭārihā ṡumma su`ilul-fitnata la`ātauhā wa mā talabbaṡụ bihā illā yasīrā

14. Kalau (Yatsrib) diserang dari segala penjuru, kemudian diminta kepada mereka supaya murtad, niscaya mereka mengerjakannya; dan mereka tiada akan bertangguh untuk murtad itu melainkan dalam waktu yang singkat.

Penuh pelajaran

Dengan kepemimpinan dan pemikirannya yang kritis, Salman menjadi contoh inspiratif bagi umat Islam. Kisah hidup Salman al-Farisi penuh pelajaran. Ia berasal dari Persia, namun sejak muda sudah memiliki tekad kuat untuk mencari kebenaran. Perjalanannya panjang: dari meninggalkan agama keluarganya, belajar dari pendeta Nasrani, hingga akhirnya bertemu Rasulullah dan masuk Islam. Semangatnya menunjukkan istikamah dalam menuntut ilmu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement