Kamis 18 Sep 2025 17:49 WIB

Iman Kepada Allah Mengembalikan Mata Zunairah yang Dibuat Buta Kaum Kafir 

Orang-orang musyrik menyiksa kaum muslimin dengan siksaan keras.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Sahabat Nabi (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Sahabat Nabi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dikisahkan di era Nabi Muhammad SAW di Makkah, orang-orang musyrik menyiksa kaum muslimin dengan siksaan keras. Di antara perbuatan keji yang mereka perbuat adalah menyiksa seorang wanita Muslim.

Orang-orang musyrik menyetrika seorang wanita Muslim dengan besi panas. Kemudian mereka meletakkan setrika tersebut di antara lipatan-lipatan kulit wanita Muslim tersebut. Mereka memanggil anak-anak agar melukai mata wanita Muslim itu hingga matanya buta, tidak bisa melihat lagi.

Baca Juga

Di antara orang yang disiksa dengan siksaan seperti itu adalah Zunairah, seorang hamba sahaya (pembantu) perempuan milik Umar bin Khattab. 

Sekelompok orang Quraisy menyiksa Zunairah ketika ia telah buta, orang-orang musyrik berkata, "Matanya buta disebabkan Lata dan Uzza." 

Zunairah menjawab perkataan orang-orang musyrik, "Sungguh tidak demikian. Lata dan Uzza tidak tahu siapa yang menyembahnya. Akan tetapi ini terjadi karena Allah, Dia Maha Kuasa untuk mengembalikan penglihatan saya." 

Kemudian Allah SWT mengembalikan penglihatan Zunairah. Orang-orang Quraisy kaget ketika Zunairah sembuh dari kebutaan, matanya bisa melihat lagi.

Orang-orang kafir Quraisy kemudian menuduh dan berkata, "Ini adalah bagian dari sihir (Nabi) Muhammad." 

Setelah peristiwa itu, Zunairah dibeli oleh Abu Bakar. Selanjutnya Abu Bakar membebaskannya. Demikian dikisahkan dalam As-Sirah Ibnu Hisyam, dikutip dari buku Sa'atan Sa'atan yang ditulis Syekh Mahmud Al-Mishri diterjemahkan Ustaz Abdul Somad.

Kisah yang sama dari sumber berbeda menjelaskan bahwa Zunairah adalah hamba sahaya milik Abu Jahal. Abu Jahal menyiksanya hingga buta karena Zunairah beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

Dengan tegas Zunairah mempertahankan imannya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

"Wahai Abu Jahal, sebenarnya Latta dan Uzza itu buta. Lebih buta dari mataku yang buta akibat siksaanmu. Meski mataku buta, Allah tidak akan sulit mengembalikannya, menjadi terang. Tidak seperti tuhanmu Latta dan Uzza itu," kata Zunariah.

Keesokan harinya, mata Zunairah sembuh dan bisa melihat lagi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement