Rabu 24 Sep 2025 18:24 WIB

Tepuk Sakinah Viral, Sederhana tapi Pesannya Kuat? Begini Penjelasan Penggagasnya

Tepuk Sakinah adalah sarana edukasi berumah tangga.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Prof Alimatul Qibtiyah.
Foto: Republika/Prayogi
Prof Alimatul Qibtiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu penggagas Tepuk Sakinah yang tengah viral di media sosial, Prof Alimatul Qibtiyah, mengungkap asal mula munculnya tradisi tepuk tangan sakinah yang ramai dipraktikkan calon pengantin.

Instruktur Nasional Bina Keluarga Sakinah Kementerian Agama ini menjelaskan, Tepuk Sakinah pertama kali lahir dari kreativitas para instruktur Bimbingan Perkawinan (Bimwin) sejak 2018.

Baca Juga

“Tepuk Sakinah diciptakan sebagai salah satu strategi untuk menghidupkan nilai kesalingan, kesetaraan, dan kebersamaan dalam berkeluarga dengan cara yang menyenangkan,” ujar Prof Alimatul saat dihubungi Republika.co.id Rabu (24/9/2025).

Prof Alimatul, yang juga merupakan Guru Besar Kajian Gender UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini menjelaskan, gerakan tepuk itu terinspirasi dari lima pilar Keluarga Sakinah, yakni berpasangan, janji kokoh (mitsaqon ghalidho), saling memberi kebaikan, musyawarah, dan tarodhin (saling ridha).

Menurut dia, tepuk ini pertama kali diperkenalkan dalam sebuah workshop dan refleksi pelatihan Binwin di Bali.

"Pencipta tepuk sakinah adalah kami para instruktur Bimbingan Perkawinan Kementrian Agama, yang saat itu, di Bali di salah satu acara Workshop dan Refleksi Perjalanan Pelatihan Binwin sejak 2018," ucapnya.

Namun, menurutnya, Tepuk Sakinah tidak bersifat wajib bagi calon pengantin. "Ini kan hanya salah satu strategi. Ya kalau harus tidaknya untuk calon pengantin nggak harus sih. Ini hanya salah satu strategi pembelajaran saja atau pelatihan agar kemudian pilar-pilar keluarga sakinah itu bisa diterima dengan menyenangkan. Sehingga nggak ada keharusan gitu (Tepuk Sakinah)," katanya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kua Menteng (@kua_menteng)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement