Kamis 25 Sep 2025 22:11 WIB

Ulasan Film Tukar Takdir: Ketika Duka, Harapan, dan Trauma Bertemu dalam Tragedi

Film Tukar Takdir hadir bukan untuk menambah beban penonton dengan cerita kelam.

Rep: Mg162/ Red: Qommarria Rostanti
Konferensi pers film Tukar Takdir di Jakarta pada Kamis (25/9/2025).
Foto: Dok. Mg162
Konferensi pers film Tukar Takdir di Jakarta pada Kamis (25/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film terbaru garapan sutradara Mouly Surya Tukar Takdir segera tayang di bioskop mulai 2 Oktober 2025. Diproduksi oleh Cinesurya bekerja sama dengan Starvision, film ini mencoba menghadirkan sebuah refleksi tentang bagaimana manusia berhadapan dengan tragedi besar, khususnya dalam dunia penerbangan.

Meski pesawat dikenal sebagai salah satu moda transportasi paling aman, musibah tetap bisa terjadi pada siapa saja. Hal itu dituturkan lewat kisah Rawa (diperankan oleh Nicholas Saputra) yang menjadi satu-satunya penumpang selamat dari kecelakaan Jakarta Airways 79.

Baca Juga

Tukar Takdir berawal dari penerbangan Jakarta Airways 79 yang hilang kontak. Beberapa hari kemudian, pesawat ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan hanya menyisakan Rawa sebagai penumpang yang masih hidup. Kepulangan Rawa tidak serta-merta membawakan kelegaan, justru menjerumuskannya pada trauma mendalam dan beban emosional yang tidak ringan.

Tak hanya Rawa, film ini juga menyoroti Zahra (Zara Adhisty) dan Dita (Marsha Timothy), istri salah satu penumpang yang secara takdir bertukar tempat duduk dengan Rawa. Kedua karakter ini memperlihatkan bagaimana duka, amarah, sekaligus rasa kehilangan bisa menjerat seseorang dan memengaruhi caranya menjalani hidup.

Dalam konferensi pers, Chand Parwez selaku produser menyebutkan bahwa Tukar Takdir hadir bukan untuk menambah beban penonton dengan cerita kelam, melainkan menawarkan sebuah pengharapan. “Film ini menjadi salah satu penyegaran untuk perfilman Indonesia. Ini bukan film yang akan membuat kalian stres atau depresi, melainkan film tentang harapan. Ada sesuatu yang bisa kita pahami bersama dan dijadikan pelajaran,” kata Chand Parwez di Jakarta pada Kamis (25/9/2025).

Mouly Surya menekankan bahwa film ini tidak hanya menyoroti peristiwa kecelakaan pesawat, tetapi juga perjalanan batin manusia setelah tragedi.

“Selain bercerita tentang petaka pesawat, Tukar Takdir berfokus pada duka dan harapan setelah terjadinya tragedi,” kata Mouly.

Nicholas Saputra menyebut film ini adalah ruang untuk memahami berbagai bentuk ekspresi duka. “Pesannya mungkin sederhana: tak apa mengalami hal yang negatif. Setiap orang punya caranya masing-masing, dan hanya waktu yang bisa menyembuhkan. Tidak ada satu pun yang berhak menilai cara atau lamanya orang berduka,” ujar Nicholas.

Ia juga menekankan tantangan memerankan karakter Rawa. “Film ini secara emosi, fisik, peristiwa memiliki tingkat kompleksitas keunikan yang tinggi, jadi cukup challenging untuk saya sebagai pemain,” ujarnya.

Zara juga mengaku sangat bisa berempati dengan peran Zahra yang kehilangan orang tercinta. “Sebelumnya aku belum pernah merasakan kehilangan orang terdekat, tapi baru-baru ini mengalaminya. Jadi aku mengerti kenapa Zahra begitu. Film ini mengajarkan kita bawah untuk berdamai dengan duka orang-orang memiliki cara yang berbeda untuk menyelesaikan luka, sampai menemukan titik ikhlas,” kata dia.

Lebih dari sekadar drama bencana, Tukar Takdir adalah potret bagaimana manusia menafsirkan takdir, menerima luka, dan mencoba melanjutkan hidup. Melalui karakter-karakter yang terluka, film ini menghadirkan pertanyaan mendasar yaitu bagaimana kita berdamai dengan peristiwa yang tak bisa kita kendalikan?

Dengan pendekatan khas Mouly Surya yang intim namun tetap menyentuh, Tukar Takdir menjanjikan sebuah pengalaman sinema yang emosional. Ia bukan hanya tentang kecelakaan pesawat, melainkan tentang manusia yang mencoba bertahan di tengah kehancuran, sekaligus mengingatkan penonton bahwa dalam duka yang paling dalam, harapan tetap bisa tumbuh.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement