Selasa 30 Sep 2025 10:39 WIB

JK Rowling, Emma Watson, dan Beda Paham Isu Transgender

Rowling blak-blakan tentang titik balik hubungan pertemanannya dengan Watson.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Aktris Emma Watson. Penulis novel Harry Potter, JK Rowling, angkat bicara soal keretakan hubungannya dengan aktris Emma Watson.
Foto: Reuters/Regis Duvignau
Aktris Emma Watson. Penulis novel Harry Potter, JK Rowling, angkat bicara soal keretakan hubungannya dengan aktris Emma Watson.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis novel Harry Potter, JK Rowling, angkat bicara soal keretakan hubungannya dengan aktris Emma Watson. Dalam sebuah unggahan di media sosial X, Rowling menulis hampir 700 kata dan menyebut Watson sebagai sosok ignorant atau tidak memahami realitas hidup.

Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan atas wawancara Watson pada pekan lalu, di mana ia membahas perbedaan pandangannya dengan Rowling soal isu identitas gender dan hak transgender. Pemeran Hermione Granger dalam delapan film Harry Potter itu secara terbuka menjaga jarak dari Rowling setelah sang penulis mengkritik aktivisme transgender pada 2020.

Baca Juga

Rowling kala itu menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak gerakan trans terhadap ruang khusus perempuan. la menegaskan dirinya bukan transfobia, namun tetap menjadi sasaran kritik dan ancaman termasuk ancaman kekerasan.

Dalam pernyataan terbaru, Rowling blak-blakan tentang titik balik dalam hubungannya dengan Watson. Menurutnya, keretakan hubungan persahabatan di antara mereka sebetulnya terjadi pada ajang Bafta Awards 2022.

Pada kesempatan itu, Watson muncul di atas panggung setelah diperkenalkan oleh pembawa acara Rebel Wilson sebagai seorang penyihir. Watson kemudian berkata, "Saya di sini untuk semua penyihir" yang ditafsirkan sejumlah pihak sebagai dukungan terhadap komunitas transgender sekaligus sindiran halus terhadap Rowling.

Menurut Rowling, tindakan Watson di panggung tersebut justru memperburuk situasi saat dirinya sedang menerima ancaman serius. Selain itu, Rowling mengaku pernyataan tersebut lebih menyakitkan lagi karena Watson hanya mengirim surat pendek melalui seseorang bertuliskan "Saya sangat menyesal atas apa yang kamu alami". Padahal menurutnya, Watson bisa saja menelepon langsung karena memiliki nomor pribadinya.

"Waktu itu saya menerima ancaman pembunuhan, pemerkosaan, dan penyiksaan. Saya harus meningkatkan keamanan pribadi dan khawatir terus-menerus atas keselamatan keluarga saya. Namun Emma mengira satu baris pesan simpati cukup untuk menunjukkan bahwa dia peduli," kata Rowling seperti dilansir laman BBC, Selasa (30/9/2025).

Rowling juga menyinggung soal latar belakang dan ketimpangan pengalaman antara dirinya dan Watson. "Saya bukan miliuner saat berusia 14. Saya hidup dalam kemiskinan saat menulis buku yang membuat Emma terkenal," kata dia.

Rowling menilai Watson kemungkinan tidak memahami pentingnya ruang aman bagi perempuan karena tidak pernah mengalami kerentanannya. la juga merespons pernyataan Watson yang menyatakan tetap mencintainya, dengan menyebut hal itu sebagai perubahan taktik yang mungkin dipengaruhi oleh berubahnya opini publik.

"Orang dewasa tidak bisa mendekat ke gerakan aktivis yang secara rutin menyerukan pembunuhan terhadap teman mereka, lalu berharap tetap mendapatkan kasin sayang dari orang yang mereka khianati," ujar Rowling.

Watson sebelumnya menyuarakan dukungan terhadap komunitas transgender pada 2020. Dalam pernyataan di media sosial, ia mengatakan bahwa transgender layak untuk hidup tanpa dipertanyakan atau disangkal.

Dalam wawancara pada pekan lalu, ia juga mengungkapkan bahwa dirinya tetap menghargai hubungan masa lalunya dengan Rowling. "Jo pernah sangat baik pada saya, memberi kata-kata penyemangat, dan memberikan saya kesempatan untuk memerankan karakter seperti Hermione," kata dia.

Watson juga menyatakan bahwa ia tetap menyayangi Rowling dan tidak ingin sepenuhnya memutus hubungan dengan penulis tersebut. "Saya hanya mencoba menerima dua hal yang tampaknya saling bertentangan ini secara bersamaan dan berharap suatu saat bisa menemukan titik temu. Tapi kalau pun tidak, keduanya tetap bisa dianggap benar," kata Watson.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement