Jumat 03 Oct 2025 15:58 WIB

Menko PMK Pratikno Pastikan Evakuasi Dilakukan dengan Hati-Hati dan Restu Keluarga

Evakuasi korban kini dilakukan dengan bantuan alat berat setelah keluarga setuju.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno.
Foto: Intandari/ Republika
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno meninjau langsung kondisi ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (2/10/2025). Pratikno menyampaikan proses evakuasi korban kini dilakukan dengan bantuan alat berat, setelah adanya persetujuan dari pihak keluarga korban.

Pratikno memastikan komunikasi intensif terus dilakukan setiap hari antara tim evakuasi dan keluarga para santri untuk memantau perkembangan terbaru. Persetujuan penggunaan alat berat juga telah diberikan karena tidak lagi terdeteksi tanda-tanda kehidupan di antara reruntuhan bangunan tersebut.

"Tadi barusan kita dipimpin oleh Pak Kepala BNPB (Letjen TNI Suharyanto) berdialog lagi, karena setiap hari terus dilakukan komunikasi dengan keluarga para santri," kata Pratikno dalam konferensi pers, Kamis (2/10/2025).

"Memang dengan bantuan peralatan maksimal yang kita miliki, baik itu peralatannya Basarnas, BNPB, maupun bantuan dari berbagai pihak (didapati bahwa) tidak lagi ada tanda-tanda ditemukan kehidupan, itu sudah dijelaskan kepada keluarga.Oleh karena itu, keluarga juga setuju untuk penggunaan alat berat," ucap Pratikno.

Ia juga memastikan evakuasi yang menggunakan alat berat itu tetap dilakukan dengan penuh kehati-hatian, mengingat masih ada kemungkinan korban ditemukan dalam kondisi selamat. Data terbaru dari BNBP mencatat masih ada sekitar 59 anak yang diduga masih berada di antara reruntuhan tersebut.

"Mohon doanya semoga para korban masih ditemukan selamat, kita terus berdoa untuk itu. Semoga juga keluarga korban diberi ketabahan, kesabaran, keikhlasan menghadapi musibah yang sangat memprihatinkan ini," ucapnya.

Kunjungan Menko PMK ini dilakukan atas perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk memantau proses pencarian dan pertolongan korban secara langsung di lapangan. Ia menjelaskan pemerintah telah mengerahkan berbagai unsur, termasuk Basarnas, BNPB, TNI, dan Polri dalam proses evakuasi.

"Pemerintah mengerahkan seluruh jajaran dari Basarnas, dari BNPB dibantu oleh TNI dan juga oleh Polri, mendukung lembaga-lembaga yang ada di daerah di Provinsi Jawa Timur untuk melakukan pencarian dan pertolongan korban," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement