Jumat 03 Oct 2025 17:44 WIB

Keluarga Korban Geruduk Ponpes Al-Khoziny, Protes Evakuasi Lambat: Kasihan Pak Adik-Adik Kami

Mereka meminta kejelasan dan kepastian dari pihak berwenang.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Sebagian keluarga korban menggeruduk lokasi ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khaziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025).
Foto: Wulan Intandari/ Republika
Sebagian keluarga korban menggeruduk lokasi ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khaziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO – Suasana emosional mewarnai lokasi evakuasi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, pada hari kelima pascakejadian, Jumat (3/10/2025). Pada pukul 16.35 WIB, rombongan keluarga dari korban yang masih tertimbun tiba-tiba menggeruduk lokasi kejadian yang disetrilkan sepanjang hari kemarin hingga saat ini.

Mereka meminta kejelasan dan kepastian dari pihak berwenang, pasalnya hingga sore hari ini baru ada 5 korban meninggal dunia dari sebelumnya masih ada sekitar 58 oranag diduga yang tertimbun reruntuhan bangunan tersebut. "Pak, pak, kasihlah kami kepastian. Ini sudah lima hari. Kasihan adik-adik kami sudah tertimbun lama di sana!" teriak salah satu anggota keluarga dengan suara parau, menggambarkan kekecewaan kepada para petugas.

Baca Juga

Mereka juga mendesak agar diizinkan masuk lebih dekat ke lokasi reruntuhan untuk melihat langsung proses evakuasi yang hingga kini masih terus dilakukan dengan bantuan alat berat. Mereka mengaku frustasi karena merasa informasi yang mereka terima sangat minim dan tidak memuaskan.

"Kami tidak ingin mengganggu proses evakuasi, kami hanya ingin tahu langsung apa yang terjadi, kenapa lama sekali. Kami ingin lihat sendiri bagaimana upaya pencarian dilakukan," ujar salah satu kerabat korban.

Keadaan di lokasi sempat chaos namun kini ditenangkan oleh pihak kepolisian. Namun perdebatan-perdebatan masih terus terjadi, meminta agar keluarga mereka yang masih belum ditemukan dapat segera dievakuasi.

Tim SAR gabungan sendiri masih terus melakukan pencarian terhadap beberapa santri yang diduga masih tertimbun di bawah puing bangunan yang runtuh akibat konstruksi yang diduga bermasalah. Proses evakuasi berjalan lambat karena medan yang sulit dan kebutuhan untuk menjaga keselamatan tim penyelamat.

Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan terbaru dari proses evakuasi, sementara keluarga korban terus menanti dengan penuh harap dan duka yang mendalam.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement