Jumat 03 Oct 2025 14:34 WIB

Targetkan 1.500 Peserta, Biosferun 2025 Satukan Lari Alam dan Komunitas

Biosferun 2025 sebagai wujud komitmen dalam menerapkan ekologi, ekonomi, dan sosial.

Rep: Triana Kuswanti/Zahra Ocha Nayla/ Red: Fernan Rahadi
Press Conference dan Road to BiosfeRun 2025 di Nabe Coffee Kusumanegara, Yogyakarta, Kamis (2/10/2025).
Foto: Triana Kuswanti
Press Conference dan Road to BiosfeRun 2025 di Nabe Coffee Kusumanegara, Yogyakarta, Kamis (2/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Trail Running Event Biosferun 2025 kembali digelar dengan tantangan baru dan skala yang lebih besar. Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BOB) mengumumkan penyelenggaraan event lari berkelas internasional ini pada 19 Oktober 2025 mendatang di Perbukitan Menoreh, tepatnya di Desa Pagerharjo, Kulonprogo, yang merupakan kawasan cagar biosfer UNESCO.

Event ini mengusung nilai Protect Nature, Empower Communities yang mendorong pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan kolaborasi antar komunitas di kawasan Borobudur Highland, hingga promosi pariwisata berkelanjutan.

Biosferun tahun lalu mencatat ada 1.137 peserta, tahun ini menargetkan 1.500 peserta, mulai dari Internasional hingga masyarakat untuk ikut merayakan kelestarian alam dan budaya di Kawasan Perbukitan Menoreh. Ada tiga kategori yakni 7K, 15K, dan 30K. Pemenang kategori utama 30K akan menyandang gelar 'The Highlander', simbol ketangguhan, keberanian, dan koneksi spiritual dengan alam.

Direktur Utama BOB, Augustin Peranginangin, menjelaskan Biosferun 2025 sebagai wujud komitmen dalam menerapkan ekologi, ekonomi, dan sosial secara seimbang. Event ini selaras dengan Program Unggulan Kementerian pariwisata 2025, yakni penyelenggaraan acara bertaraf global yang tetap menumbuhkan ekonomi lokal dan menjaga lingkungan.

Lebih lanjut, Biosferun 2025 bekerja sama dengan berbagai mitra untuk memperkuat gerakan berkelanjutan. Melalui Erafone Jaga Bumi peserta akan diajak untuk mendaur ulang sampah elektronik dan memasukkannya ke drop box. Selain itu, juga ada kampanye mendaur ulang jersey bekas dengan Bank Sampah DIY.

Direktur Pemasaran Pariwisata BOB, Harfiansa Bimantara, mengatakan BiosfeRun 2025 merupakan event keempat yang menyelenggarakan di kawasan cagar biosfer Merapi, Merbabu, dan Menoreh, yang masuk ke dalam wilayah otorita BOB.

“Sebagai ruang bersama untuk merayakan alam, budaya, dan semangat komunitas. Melalui partisipasi aktif warga lokal, kami ingin menegaskan bahwa setiap langkah pelari adalah langkah menuju keberlanjutan yang memberi manfaat langsung bagi desa-desa sekitar,” ujarnya.

Biosferun 2025 ini dirancang untuk roda penggerak pariwisata hijau dan rute trail running-nya disesuaikan dengan aturan International Trail Running Association (ITRA).

“Karena memang di tahun ini kita targetin Biosferun ini bisa masuk ke kalender event trail dunia. Jadi dari tahun ini alhamdulillah kita kemarin sudah koordinasi dengan Indra sebagai induk organisasi dunia, International Trail Running Association (ITRA), melalui ALTI Asosiasi Lari Indonesia. Jadi kita sempat berdiskusi, penting untuk suatu event trail yang sudah berafiliasi itu mendapatkan poin," kata Harfi.

Direktur Keuangan Umum dan Komunikasi BOB, Yusuf Hartanto, berharap melalui Biosferun 2025 ini akan tercipta dampak positif dan nyata berupa meningkatnya kunjungan ekonomi masyarakat dan pelestarian.

“Jadi kita selaraskan, sehingga semuanya matching, masyarakat teredukasi, pelari juga sangat enjoy karena kita yakin bahwa Biosferun ini adalah Event Sport Trail yang sangat menantang dan sangat menantang sekali, maka kami imbau atau kami sarankan wajib diikuti,” ujarnya.

Melalui Biosferun 2025, diharapkan melahirkan dampak nyata berupa peningkatan ekonomi desa, pelestarian budaya, serta promosi internasional bagi kawasan Borobudur Highland sebagai destinasi pariwisata hijau berkelanjutan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement