REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) wilayah Nusa Tenggara Barat menargetkan 80 persen wilayah di provinsi itu sudah terpasang jaringan kabel fiber optik (FO) pada 2018 untuk menunjang kelancaran akses internet.
"Untuk saat ini, FO sudah terpasang di 60 persen wilayah NTB, terutama di seluruh kecamatan yang membutuhkan infrastruktur telekomunikasi," kata General Manager Telkom Witel NTB Bonifatius Hendrianto, Jumat (6/1).
Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Hendrianto menyebutkan wilayah NTB yang belum terpasang FO sebagian besar daerah dengan tofografi pegunungan, terutama di wilayah selatan dan utara Pulau Lombok, serta Pulau Sumbawa.
"Daerah yang belum terpasang kabel FO yang akan menjadi sasaran tahun ini sebenarnya sudah memiliki jaringan telekomunikasi, namun masih menggunakan kabel tembaga," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan upaya memperluas infrastruktur jaringan kabel FO juga dalam rangka mendukung bisnis PT Telkomsel selaku anak perusahaan PT Telkom Indonesia yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi selular.
Dengan adanya jaringan FO hingga pelosok desa juga memberikan ruang bagi masyarakat perdesaan untuk menikmati berbagai layanan produk Telkom, salah satunya Indihome Fiber.
IndiHome Fiber adalah salah satu produk layanan dari Telkom Group berupa paket layanan yang terpadu dalam satu paket triple play meliputi layanan komunikasi, data dan entertainment seperti telepon rumah, internet (Internet on Fiber atau High Speed Internet) dan layanan televisi interaktif dengan teknologi IPTV (UseeTV).
"Saat ini, jumlah pelanggan terpasang kabel FO sebanyak 31 ribu, baik pelanggan ritel dan Indihome. Target kami, tahun ini bertambah sebanyak 30 ribu pelanggan," ucapnya.
Selain memperluas jangkauan di NTB, Hendrianto mengatakan pihaknya juga sedang menyiapkan pembangunan jaringan kabel FO bawah laut yang menghubungkan Bali, NTB hingga Sulawesi.
Dengan penguatan infrastruktur jaringan FO Telkom tersebut diharapkan kualitas layanan kepada konsumen semakin bagus dan gangguan sinyal telepon selular dan internet semakin berkurang.