REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memiliki peran penting dalam memastikan pemerataan jaringan dan akses telekomunikasi sekaligus percepatan pertumbuhan ekonomi digital. Kehadiran Telkom secara nasional dimulai dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi pitalebar (broadband) domestik dan internasional.
Hal tersebut dipaparkan Telkom dalam Indonesia Pavilion yang berada di area utama pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank (WB) 2018 di Nusa Dua, Bali. Di Indonesia Pavilion, pengunjung dapat menyimak langsung kinerja Telkom dalam menyuplai akses komunikasi secara global ataupun nasional.
Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo mengatakan, hingga saat ini, sepanjang lebih dari 160 ribu kilometer fiber optic backbone network telah dibangun Telkom untuk pasokan akses internet dari Sabang sampai Merauke.
Tidak hanya menjangkau 456 kabupaten/kota dari ujung barat dan timur Nusantara, Telkom juga memasok jaringan ke luar negeri melalui kabel laut fiber optic. Serat optik tersebut membentang dari Dumai ke arah Barat menuju bagian barat Eropa atau yang dikenal dengan jaringan Sout East Asia-Middle East-West Europe 5 atau SEA-ME-WE5. Kabel laut lainnya juga telah direntangkan dari Manado ke arah Timur hingga Amerika Serikat atau jaringan SEA-US.
Di saat yang bersamaan, Telkom juga tengah menyelesaikan sistem kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) jaringan dari Dumai ke Manado yang menghubungkan SEA-ME-WE 5 dan SEA-US. “Keberadaan IGG milik Telkom diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai Global Digital Hub,” ujar Arif.
Arif menambahkan, keberadaan infrastruktur dan akses telekomunikasi Telkom pun diharapkan dapat mendorong kemajuan ekonomi digital nasional. Hal ini sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.