Rabu 12 May 2010 06:52 WIB

Wikimedia Berangus Gambar Cabul

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Wikimedia Commons
Foto: SNAPSHOT/WIKIMEDIA/REPUBLIKA.CO.ID
Wikimedia Commons

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Gerah menghadapi tekanan mantan rekannya, Larry Sanger, pendiri Wikipedia, Jimmy 'Jimbo' Wales, menghapus konten pornografi dari situs ensiklopedia terbuka itu. Ratusan porno yang diduga kedok pencabulan anak itu mulai diberangus.

The Register.co.uk, Senin(10/5) melaporkan Wales, yang menyebut dirinya sebagai Pemimpin Rohani Wikipedia, melakukan hal itu sebagai respon pengaduan Sanger terhadap Wikimedia Foundation kepada Federal Bureau of Investigation (FBI). Sanger melaporkan lantaran banyak mengandung konten yang berisi pornografi anak.

"Para admin Wikimedia Commons yang ingin menghapus konten yang tidak pro-pendidikan akan mendapat dukungan penuh dari saya," tulis Wales pada blognya di Commons, media online Wikimedia Foundation. Ia juga menambahkan Wikimedia akan mempertahankan gambar seksualitas yang bernilai pendidikan.

Namun, ia menekankan, seperti poyek wikipedia lainnya, penilaian kualitas editorial harus dibuat dengan tepat dan berselera baik. " Saya nyatakan dukungan untuk menegakkan standar kualitas dan menyingkirkan konten yang berisi pornografi," tegas Wales.

Secara terpisah, Prof. Eric Goldman dari Santa Clara University menyatakan Undang-undang Federal AS (18 USC 2258A) menyebutkan jika ada penyedia layanan elektronik yang membuat pornografi anak di server, pengguna harus melaporkan ke CyberTipline yang dioperasikan oleh National Center for Missing & Exploited Children (NCMEC). "Hanya berdasarkan undang-undang tersebut, Kongres meminta Anda untuk mengangkat telepon dan melaporkan adanya konten pornografi anak," katanya.

Menanggapi respon dari Wales, Sanger mengaku senang. Ia mengharapkan Wikimedia Foundation bisa memberikan label yang jelas ketika memuat gambar porno.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement