Senin 03 Nov 2014 04:59 WIB

Google Kembangkan Detektor Kanker dan Serangan Jantung

Rep: C01/ Red: Indira Rezkisari
Google
Foto: AP
Google

REPUBLIKA.CO.ID, Google bercita-cita mendiagnosa kanker, serangan jantung maupun stroke dan juga penyakit-penyakit lainnya, pada tahap yang lebih awal dari pada yang bisa didiagnosa saat ini. Karena itulah, Google tengah berupaya untuk menciptakan satu terobosan baru dalam pengidentifikasian penyakit.

Google kini tengah membuat suatu teknologi yang dapat mengkombinasikan partikel nano pendeteksi penyakit, yang akan memasuki aliran darah pasien melalui obat yang ditelan oleh pasien, dengan sebuah gelang sensor. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan kecil dalam reaksi biokimia seseorang yang dapat menjadi pertanda dari peringatan dini.

Google menilai diagnosa dini merupakan kunci untuk mengobati suatu penyakit. Karena, ada banyak jenis kanker, salah satunya kanker pankreas, yang hanya bisa dideteksi setelah kanker tersebut tak lagi bisa disembuhkan dan berakibat fatal.

Proyek ini dilakukan oleh bagian peneliti Google bernama Google X, yang memang ditujukan untuk meneliti inovasi yang berpotensi revolusioner. Pimpinan proyek ini ialah Dr. Andrew Conrad, seorang ahli biologi molekuler yang pernah menciptakan tes HIV murah yang kini digunakan secara massal.

“Yang sedang kami coba untuk lakukan ialah merubah pengobatan dari yang semula reaktif dan transaksional menjadi proaktif dan pencegahan,” Ujar Dr. Conrad, seperti dikutip dari BBC.

Dr. Conrad juga menjelaskan, partikel nano dapat memungkinkan seseorang untuk mengeksplorasi tubuh pada level molekul dan sel. Partikel nano juga dapat ditempelkan pada sel kanker maupun pada bagian dari DNA kanker.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement