REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tiga mahasiswa Fakultas MIPA UGM, yakni Muhammad Afrizal (ELINS), Saskia Kamila (Ilmu Komputer), dan Dina Haniyah (Ilmu Komputer) berhasil menciptakan prototipe aplikasi bernama Little Tree. Aplikasi tersebut dibuat untuk mempertemukan para petani dengan investor.
“Aplikasi ini merupakan platform yang menghubungkan antara pemodal, petani, serta pemilik lahan untuk bersama-sama mengembangkan hutan rakyat Indonesia,” tutur Afrizal, kemarin.
Menurutnya, selain mampu memberdayakan petani, aplikasi ini juga memberikan kemudahan bagi investor yang ingin menanamkan modalnya. Lewat aplikasi ini pemodal tidak hanya dapat dengan mudah memilih petani, lokasi, dan jenis tanaman yang akan dibudiayakan. Namun para investor juga bisa mengetahui perkembangan tanaman atau pohon yang dibudidayakan secara real time setiap harinya.
Dengan aplikasi ini investor pun dapat mengetahui tingkat kesuburan tanah di perkebunan. Termasuk serapan gas karbondioksida (CO2) dari perkebunan. Sehingga, kata Saskia, pemodal tidak hanya membantu memberdayakan petani dan meraih keuntungan bisnis dari investasi pohon. Namun turut berkontribusi pula dalam menjaga lingkungan, melalui pohon-pohon yang ditanam dalam menyerap CO2.
Adapun budidaya pertanian dalam Little Tree meliputi budiaya pohon buah-buahan. Beberapa di antarnta alpukat, durian, dan pisang. Pemilihan pohon jenis ini ditujukan untuk meningkatkan luasan hutan rakyat.
Karena aplikasi Little Tree, Afrizal dan kawan-kawannya berhasil menyabet gelar juara dalam kompetisi Tech-Develpoment Challenge U-Nnovation yang diselenggarakan di ITB pada 1 Desember 2016 kemarin. Dalam kompetisi ini, mereka mampu mengalahkan inovasi dari bebagai perguruan tinggi lainnya.