REPUBLIKA.CO.ID, DoorDash baru-baru ini mengumumkan sebuah proyek barunya yang bertujuan untuk mengurangi jumlah makanan sisa yang dibuang restoran setiap tahun. Sebuah laporan di tahun 2016 oleh Aliansi Pengurangan Limbah Pangan menemukan tiap restoran yang ikut dalam survei hanya menyumbangkan sebanyak dua persen makanan sisanya pada tahun 2015 dan sisanya dibuang begitu saja.
Pemilik restoran kemudian menyatakan bahwa transportasi menjadi sumber penghalang terbesar mereka untuk menyumbangkan makanan. Dari situlah Proyek DASH dibuat.
Proyek DASH atau DoorDash Acts for Sustainability and Hunger bekerjasama dengan Feeding America Charity akan mulai mengangkut makanan dari restoran menuju organisasi non-profit lokal yang dapat memanfaatkan kiriman makanan tersebut.
Program ini diluncurkan di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Restoran yang ingin menyumbangkan makanannya harus memfoto makanan sisa mereka menggunakan aplikasi MealConnect Feeding America. Aplikasi tersebut lalu mencari tempat makanan itu dan akan dikirimkan seperti bank makanan atau sebuah rumah singgah, kemudian DoorDash akan mengantarkannya.
"Hal ini akan mempercepat pengiriman sumbangan dari restoran sehingga tidak memakan banyak tempat penyimpanan mereka. Ketika sudah dikirimkan akan berlaku pula masa kedaluwarsa makanan tersebut. Kami akan memaksimalkan masa simpan dari sumbangan yang ada sehingga bisa mempertahankan sebanyak mungkin makanan yang bisa dinikmati klien kami," ujar Justin Block direktur layanan informasi ritel dari Feeding America seperti dilansir dari Engadget.
Untuk biaya pembayaran para sopir akan dilakukan seperti pengiriman DoorDash Drive. DoorDash sendiri mengatakan akan ada lebih banyak kota yang melihat Proyek DASH tahun ini.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement