Senin 04 Nov 2019 16:01 WIB

Clothing Line, Pertemukan Penjahit dan Pengusaha Pakaian

Aplikasi besutan Kemenperin ini rencananya akan dirilis tahun depan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nora Azizah
Ilustrasi Aplikasi Ponsel
Foto: pixabay
Ilustrasi Aplikasi Ponsel

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyiapkan satu aplikasi Clothing Line. Clothing Line merupakan aplikasi berbasis android yang disiapkan Kemenperin untuk mempertemukan perajin atau pengusaha pakaian jadi dengan industri pakaian jadi.

Kepala Seksi Pemberdayaan Industri Direktorat IKM Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka Kementerian Perindustrian, Siti Nurkomariyah mengatakan, perajin pakaian sebelumnya akan diberikan pelatihan dan sertifikasi sebelum bergabung. Hal ini disiapkan untuk menjadi member Clothing Line.

Baca Juga

"Nanti mereka-mereka yang sudah dilatih menjadi penjahit, akan kita tawarkan pada mereka yang ingin menjadi member dari clothing line ini," ujar Siti, Senin (4/11).

Siti melanjutkan, program Clothing Line menjadi platform yang akan menghubungkan antara penjahit dengan desainer atau label fesyen. Aplikasi ini rencananya akan diluncurkan tahun depan.

Nantinya, industri yang menggunakan jasa dari penjahit pakain bisa menjadi member aplikasi Clothing Line tersebut bisa memberi penilaian langsung di aplikasi. Artinya, ketika ada member aplikasi Clothing Line yang kinerjanya kurang baik, maka akan langsung ketahuan.

"Nanti pemesan akan memberikan rating seperti di ojek online. Nanti rating itu akan memengaruhi buat pemesan atau pengorder berikutnya," kata Siti.

Di tahun ini, lanjut Siti, Kemenperin menargetkan 500 penjahit pakaian jadi dari seluruh Indonesia diberi pelatihan dan disertifikasi, untuk kemudian dijadikan member aplikasi Clothing Line. Nantinya, seluruh industri bisa mencari penjahit pakaian jadi tersebut lewat aplikasi yang disediakan Kemenperin.

"Rencananya tahun depan diluncurkan. Saat ini kita masih membuat platform itu karena ini masih kita kompetisikan. Kita mencari anak muda, start up di bidang digital," lanjut Siti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement