Kamis 30 Jan 2020 18:08 WIB

Netflix Diminta Berikan Harga Layanan yang Kompetitif

Layanan streaming Netflix masih jauh di atas platform video-on-demand lainnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, meminta layanan video streaming Netflix menghadirkan biaya yang kompetitif (Foto: ilustrasi video on demand Netflix)
Foto: Pixabay
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, meminta layanan video streaming Netflix menghadirkan biaya yang kompetitif (Foto: ilustrasi video on demand Netflix)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, meminta layanan video streaming Netflix menghadirkan biaya yang kompetitif. Saat ini pasar Netlfix masih sangat besar sehingga harga yang lebih kompetitif akan menjangkau daya beli yang lebih luas.

“Tentu untuk menjangkau daya beli di Indonesia, pasar besar itu, keekonomian itu atau hargaitu adalah keputusan perusahaan dengan seluruh pertimbangan. Tentu kita serahkan kepada perusahaan. Kalau ditanya kualitas yang baik, pasarnya yang besar, harganya kompetitif kan bagus,” kata Johnny, dalam acara Kominfo Connect 2020 di Jakarta, Kamis (30/1).

Baca Juga

Netflix memiliki empat paket berlangganan yang terdiri dari Ponsel Rp 49.000, Dasar Rp 109.000, Standar Rp 139.000, dan Premium Rp 169.000. Sebagai perbandingan, paket berlangganan bulanan layanan video streaming Hooq berkisar Rp 30.000 hingga Rp 75.000. Sementara, layanan video streaming Viu membanderol Rp 30.000 untuk langganan per bulan.

Lebih lanjut, Johnny menyatakan dukungannya terhadap Netflix untuk menghadirkan beragam jenis film di Indonesia. Namun, Johnny memberi catatan khusus pada Original Netflix dan License Netflix.

Dia menjelaskan Original Netflix adalah film-film yang dihadirkan, baik asing maupun film Indonesia, yang hak ciptanya berada di Netflix. Sementara, License Netflix, dia melanjutkan, adalah film-film yang ditampilkan oleh Netflix di platformnya yang hak ciptanya berada di sineasnya.

“Demikian di Indonesia kami mendukung agar viewers kita mempunyai film-film bagus, baik itu original atau lisensi asli Netflix. Tapi kita juga mengajak Netflix untuk datang ke Indonesia sejauh itu bisa dilakukan dengan hak ciptanya berada pada sineas Indonesia,” kata Johnny.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement