Selasa 29 Sep 2015 06:36 WIB

PLTN, Lebih Bersahabat dengan Lingkungan

Red: Dwi Murdaningsih
Pembangkit tenaga nuklir
Foto: Batan
Pembangkit tenaga nuklir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) terus melakukan eksplorasi untuk memanfaatkan sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Selama ini, Indonesia masih menggunakan bahan bakar gas, minyak bumi, dan batu bara sebagai energi pembangkit tenaga listrik. Proses pembangkit listrik konvensional tersebut memiliki efek samping yang tidak bersahabat dengan lingkungan.

Kepala Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir (PTBGN) BATAN Agus Sumaryanto mengatakan, PLTN menjadi satu alternatif untuk memberbaiki lingkungan. Menurut dia, pembangkit listrik konvensional menghasilkan gas karbon dioksida. Kekhawatiran terbesar dari pembangkit listrik tersebut adalah hujan asam dan pemanasan global.

Rencananya, untuk memperkenalkan reaktor nuklir yang dapat menghasilkan listrik kepada masyarakat, BATAN akan membangun Reaktor Daya Eksperimental (RDE), sehingga masyarakat bisa mengetahui, merasakan, dan memahami bagaimana reaktor penghasilkan listrik (PLTN) tersebut. Kelak RDE ini menjadi semacam pilot plant untuk pembangunan PLTN berskala kecil atau sedang di berbagai daerah di Indonesia, terutama di bagian timur

“RDE yang akan dibangun oleh BATAN merupakan generasi keempat sehingga memiliki tingkat keselamatan yang jauh lebih tinggi daripada generasi sebelumnya,” jelas Agus, ditemui, Jumat (25/9).