REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--LG Eletronics Indonesia memperkenalkan produk pendingin ruangan (AC) bebas dari nyamuk dengan diberi nama "Terminator Inverter".
"Masyarakat dapat menikmati fitur istimewa pembunuh nyamuk tanpa harus khawatir dengan tegangan listrik turun ketika sedang menyalakan AC," kata Product Marketing Residential AC LG Electronics Indonesia, Donny Libra, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, terminator merupakan lini produk pendingin udara LG yang memiliki kemampuan membunuh berbagai jenis nyamuk, selain fungsi utamanya menyejukkan ruangan.
"Bahkan, pada pertengahan 2009, AC Terminator dari LG telah mendapat pengakuan dari Institut Pertanian Bogor atas kemampuannya dalam membunuh nyamuk, termasuk jenis nyamuk Aedes aegypti sebagai pembawa virus demam berdarah," ucapnya.
Rahasia keunggulan AC Terminator dalam melindungi pengguna dari ancaman nyamuk, kata dia, terletak pada pemanfaatan teknologi gelombang ultrasonik. Mengaktifkan teknologi ini membuat AC Terminator mampu memancarkan gelombang ultrasonik berkekuatan 30-100 kHz.
"Pancaran gelombang ini secara terus menerus akan mengakibatkan terganggunya fungsi antena pada nyamuk sebagai indera penerima rangsang. Nyamuk yang berada dalam ruangan akan merasa tidak nyaman dan terganggu keseimbangannya hingga akhirnya mati," ujarnya.
Ia menambahkan, pada AC Terminator Inverter juga berkolaborasi dengan teknologi inverter yang menjadikannya lebih hemat listrik. "Di dalamnya, dimanfaatkan sirkuit 'micro processor' yang memungkinkan mesin AC mengubah jenis arus listrik yang masuk dari arus bolak balik menjadi arus listrik searah sebagai keluarannya. Perubahan jenis arus listrik ini kemudian menghasilkan kinerja kompresor yang bekerja secara berkelanjutan pada tingkat suhu yang diinginkan," katanya.
Tanpa adanya teknologi inverter, lanjut dia, umumnya kompresor pada pendingin ruangan konvensional akan berhenti bekerja begitu suhu ruangan terpenuhi. Baru setelah suhu ruangan kembali naik, mesin akan bekerja kembali untuk mendinginkan ruangan.
"Proses bekerja dan berhenti pada kompresor secara berkala selama proses pendinginan inilah yang membuat konsumsi listrik AC konvensional lebih besar jika dibandingkan AC berteknologi inverter yang mampu menghemat konsumsi listrik hingga 60 persen," ucap Donny.
LG, ujar dia, menawarkan dua varian ukuran untuk AC Terminator Terminator Inverternya ini, yakni untuk kapasitas 1 PK dan 1,5 PK. Untuk AC kapasitas 1 PK membutuhkan listrik sekitar 200-800 watt, sedangkan AC yang berkapasitas 1,5 PK bekerja dengan konsumsi listrik sekitar 200-1.000 watt.
"Ini bukanlah akhir dari upaya kami untuk terus menelurkan inovasi terkini perangkat pendingin ruangan yang lebih hemat listrik dan memberikan penjagaan yang optimal bagi kesehatan konsumen," ujarnya.
Di Bali, Donny menargetkan penjualan AC Terminator Inverter sepanjang bulan Oktober ini sebanyak 200 unit dari target total di Indonesia sebanyak 3.000 unit dengan harga tiap unitnya Rp3,6 juta.