REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Potensi pangsa pasar industri perangkat lunak (software) untuk segmen pendidikan diperkirakan mencapai Rp1,25 triliun per tahun.
"Industri perangkat lunak jauh lebih berkembang dibandingkan perangkat keras (hardware). Saat ini, pangsa pasar `software` masih cukup tinggi karena potensi pasar masih cukup mendukung," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi di Jakarta, Senin.
Menurut Budi, produksi "software" melibatkan tidak lebih dari 10 sampai 15 orang. Hal ini yang membuat industri ini tidak mengeluarkan beban biaya yang tinggi.
Budi menjelaskan beberapa produsen "software" mengacu pada segmen pendidikan dengan membuat program simulasi semua pelajaran dengan tampilan yang disukai para pelajar.
"Hal ini akan menjadi sarana dan prasana para pelajar untuk mengasah kemampuannya selain menggunakan cara belajar konvensional," tuturnya.