Rabu 21 Oct 2015 08:06 WIB

Korea Alokasikan Rp 18 Triliun Bangun Industri Robot

Baxter, robot bisa belajar dari meniru gerakan secara visual.
Foto: Daily Mail
Baxter, robot bisa belajar dari meniru gerakan secara visual.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan mengalokasikan anggaran 16,75 miliar won atau 9,6 miliar pounsterling atau sekitar 18 triliun dari dana publik untuk mengembangkan industri robot. Anggaran ini dikeluarkan bertahap selama tiga tahun.

Langkah Korea untuk mengembangkan industri robot ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap tenaga kerja manusia yang semakin mahal. Selama ini, Korea 'mengimpor' tenaga kerja dari Cina. Namun, semakin biaya tenaga kerja semakin mahal. Alhasil, robot menjadi salah satu alternatif mengurangi biaya produksi.

Proyek robot ini akan fokus menyasar perusahaan robot kecil dan menengah. Berdasarkan data Federasi Robot, Cina saat ini merupakan produksen robot terbesar di Dunia. Setiap tahun Cina menjual 57 ribu robot. Posisi Cina disusul oleh Jepang dan Amerika. Korea merupakan membuat robot nomor empat di dunia.

Rencananya, Korea akan memproduksi robot secara massal. Samsung akan menjadi salah satu perusahaan besar yang terlibat dalam program masifikasi robot ini. "Setelah robot menjangkau pasar dan lebih banyak digunakan, dapat menciptakan inovasi yang jauh lebih hebat untuk sektor manufaktur," ujar Kementrian Perdagangan, Industri dan Energi Korea seperti dilansir Tech Week Europe.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement