REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Apple, akan segera membangun pusat riset dan pengembangan pertamanya di Indonesia. Pusat riset tersebut akan berdiri di sebuah kawasan di BSD City, Tangerang.
Direktur South Asia Apple Michel Coulomb dan Manager Government Affairs Apple Indonesia Mirza Natadisastra secara khusus telah menemui Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Kamis (30/3) untuk membahas persiapan pendirian fasilitas tersebut. Airlangga memaparkan, Pusat Riset dan Pengembangan Apple diperkirakan sudah dapat beroperasi mulai Mei mendatang.
"Saat ini, mereka masih dalam persiapan desain dan konstruksi dari beberapa fasilitas yang dibangun," ungkap Airlangga, lewat keterangan resmi pada Republika.
Ia menyampaikan, pusat penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) center Apple dibangun dengan tujuan untuk menciptakan teknologi digital terbaru milik Apple, termasuk pengembangan aplikasi yang dapat digunakan pada gawai yang mereka produksi. Investasi di bidang peranti lunak dan riset ini sebagai upaya Apple memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 30 persen sehingga bisa menjual perangkat besutan mereka di Indonesia.
Untuk memenuhi syarat TKDN 30 persen, Apple harus berkomitmen untuk berinvestasi sebesar Rp 550 miliar hingga Rp 700 miliar. Ini tertuang pada Peraturan Menperin No. 65 tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet.
Selain di Tangerang, perusahaan yang bermarkas di California tersebut rencana juga akan membangun dua pusat riset dan pengembangan lagi di Indonesia. Satu akan berlokasi di Pulau Jawa dan satu lagi rencananya akan dibangun di Sumatra. Komitmen Apple membangun pusat riset ini diperkirakan mencapai nilai investasi sebesar 44 juta dolar AS atau sekitar Rp 586 miliar.