REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembelajaran matematika berbasis High Order Thinking Skill (HOTS) berpotensi memacu peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Namun, tak jarang penerapan HOTS masih perlu sinergi beberapa pihak agar mudah diimplementasikan para guru dalam kegiatan belajar mengajar.
Salah satu sekolah di ibu kota, yakni SDIT Nurul Hikmah Jakarta turut mengembangkan pembelajaran matematika berbasis HOTS, dengan menggelar Pelatihan Matematika Nalaria Realistik (MNR), pada hari Senin-Selasa, 19-20 November 2018. Lembaga pendidikan yang dipimpin Lutfiah, M.Pd menilai, semenjak diterapkan dalam berbagai ujian, soal HOTS masih perlu mendapat perhatian dalam proses pembelajaran di sekolah.
“Setelah dilakukan pengkajian secara mendalam, akhirnya tim sekolah sepakat untuk menghadirkan KPM (Klinik Pendidikan MIPA) sebagai narasumber dalam memberikan pelatihan matematika berbasis HOTS,” ungkap Lutfiah seperti dalam siaran pers, Jumat (23/11).
Ungkapan Lutfiah sekaligus menjadi bahan evaluasi bagi para guru agar terus berlatih optimal, khususnya pada pemahaman konsep. Pada dasarnya, hal fundamental dalam belajar matematika adalah membekali pemahaman konsep secara benar dan komprehensif.
"Jika hal tersebut sudah dikenalkan sejak dini (pendidikan dasar), maka di masa yang akan datang para siswa akan terbiasa menghadapi persoalan-persoalan yang lebih kompleks,” paparnya.
Namun, Lutfiah menambahkan, disamping persoalan dalam meningkatkan kompetensi, para guru juga harus memadukan akal dan hati dalam mendidik. Di sinilah pentingnya strategi berpikir suprarasional diterapkan. Dengan memadukan suprarasional dalam proses pembelajaran, niscaya tak hanya melahirkan siswa berprestasi, namun memiliki karakter yang baik.
Tim KPM memberikan pelatihan matematika berbasis HOTS.
Sementara itu, Aspita Meliana mengungkapkan hal senada ihwal peningkatan kompetensi guru-guru SDIT Nurul Hikmah Jakarta yang fokus pada pengembangan MNR dan suprarasional. Baginya, membangun fondasi (pemahaman) yang kuat merupakan sebuah keniscayaan.
“Pascamengkaji MNR dan Suprarasional. Terjadi peningkatan motivasi diri, selain itu, belajar dan memahami matematika tak sesulit apa yang kita bayangkan jika sudah memahami konsepnya,” pungkasnya.