REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Peretas atau hacker mengklaim bisa membobol keamanan iPhone seri terbaru, 5S yang menggunakan sistem pengenalan sidik jari. Pembobolan dilakukan hanya satu hari setelah ponsel diluncrukan.
Klub kekacauan komputer asal Jerman mengklaim sukses membobol keamanan biometrik Apple. Dengan memfoto sidik jari yang tertinggal di permukaan kaca dan membuat jari palsu mereka bisa membuka ponsel.
Namun, Apple mengklaim pengenalan sentuh (touch ID) sepenuhnya aman. Dalam situs pembuat iPhone tersebut, hanya satu dari 50 ribu kesempatan ada dua sidik jari sama. Mereka juga mengklaim telah mengaplikasikan teknologi keamanan level tinggi.
"Mengklaim sistem yang ditawarkan dengan keamanan tingkat tinggi ini konyol," kata Kepala ilmuwan dari SRlabs Jerman, Karsten Nohl dikutip BBC, Senin (23/9).
Apple tidak menyarankan Touch ID menggantikan keamanan kode untuk membuka ponsel. "Touch ID didesain untuk meminimalisasi input kode, tapi kode dibutuhkan untuk tambahan validasi keamanan tambahan," ujar Apple.