Jumat 04 Oct 2019 05:40 WIB

BRTI Siapkan Penangkal IMEI Palsu

Sistem kontrol IMEI penting untuk melindungi industri dan konsumen di dalam negeri

Nomor identitas telepon seluler (international mobile equipment identity/ IMEI)
Foto: IMEI.ORG
Nomor identitas telepon seluler (international mobile equipment identity/ IMEI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sudah menyiapkan aturan untuk mengantisipasi nomor International Mobile Equipment Identity (IMEI) yang dikloning atau palsu. Penangkal IMEI palsu ini akan diterapkan jika regulasi IMEI diberlakukan.

"Kami sedang mendiskusikan regulasi terkait perangkat yang masuk," kata Komisioner BRTI, Agung Harsoyo di Jakarta, Kamis (3/10).

Baca Juga

Agung mengatakan sistem dalam nomor IMEI mirip dengan sistem yang terdapat di kartu seluler karena ada beberapa aspek yang tidak bisa diubah. Secara teori maupun praktik, identitas keamanan (security identity) perangkat keras dapat dikunci.

BRTI akan menetapkan IMEI perangkat yang masuk ke Indonesia dikunci agar tidak dapat diakses melalui sistem operasi. Saat ini, ketika perangkat menyala, sinyal radio akan aktif dan melaporkan identitas perangkat (IMEI) tersebut.

Identitas ponsel terlihat melalui IMEI yang tertulis di belakang konektor SIM. Sistem yang tidak dikunci memungkinkan sistem operasi untuk memotong dan mengganti dengan identitas lain.

BRTI lantas menggali cara agar terdapat standard untuk menguji apakah IMEI perangkat yang masuk ke Indonesia sudah terkunci. "Begitu aturan berlaku, ponsel yang tidak memenuhi aturan tidak boleh masuk," kata Agung.

BRTI belum menyatakan kapan aturan tentang IMEI itu berlaku karena harus berdiskusi dengan produsen ponsel.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement