REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah laporan kongres Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menyebut peretas Cina telah meningkatkan serangan terhadap perusahaan-perusahaan asing dan lembaga pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Cina telah menjadi aktor paling mengancam di dunia maya.
Dikutip dari voanews, Jumat (1/2), peretas Cina juga diyakini telah memata-matai pemerintah AS dan kegiatan militer. Laporan itu juga mengatakan, Cina sering memilih mencari celah ketika ‘Hacktivists’ atau penjahat cyber independen, melakukan serangan terhadap bisnis AS atau kepentingan pemerintah.
Laporan itu juga menyebutkan, masalah ini diperumit dengan perusahaan milik negara di Cina, sering menggunakan peretas untuk mencuri rahasia untuk mendapatkan keuntungan dari pesaing asing.
Para pejabat AS dalam beberapa bulan terakhir telah memperingatkan ancaman mengerikan yang ditimbulkan oleh peretas komputer asing, termasuk di Cina. Untuk mengatasi ancaman, AS meningkatkan kekuatan personel keamanan cyber menjadi lebih dari 4.000 orang.