Jumat 01 Feb 2013 21:48 WIB

AS Tuding Cina Sebagai Peretas Jaringan yang Paling Bahaya

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: M Irwan Ariefyanto
Peretas, ilustrasi
Foto: dralnux.com
Peretas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah laporan kongres Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menyebut peretas Cina telah meningkatkan serangan terhadap perusahaan-perusahaan asing dan lembaga pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Cina telah menjadi aktor paling mengancam di dunia maya.

Dikutip dari voanews, Jumat (1/2), peretas Cina juga diyakini telah memata-matai pemerintah AS dan kegiatan militer. Laporan itu juga mengatakan, Cina sering memilih mencari celah ketika ‘Hacktivists’ atau penjahat cyber independen, melakukan serangan terhadap bisnis AS atau kepentingan pemerintah.

Laporan itu juga menyebutkan, masalah ini diperumit dengan perusahaan milik negara di Cina, sering menggunakan peretas untuk mencuri rahasia  untuk mendapatkan keuntungan dari pesaing asing.

Para pejabat AS dalam beberapa bulan terakhir telah memperingatkan ancaman mengerikan yang ditimbulkan oleh peretas komputer asing, termasuk di Cina.  Untuk mengatasi ancaman, AS meningkatkan kekuatan personel keamanan cyber menjadi lebih dari 4.000 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement