REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Facebook mengatakan pihaknya akan meninjau upayanya untuk membersihkan konten kontroversial, berbahaya, dan penuh kebencian. Mereka mengakui upaya yang saat ini ditempuh belum efektif menghapus konten tersebut.
Pengakuan tersebut dibuat setelah Facebook ditekan kelompok kampanye, pengiklan, dan media. Surat terbuka dari beberapa kelompok feminis mendesak Facebook melarang halaman yang mempromosikan kekerasan."Kami harus berbuat lebih baik dan kami akan melakukannya," ungkap pernyataan Facebook dilansir BBC.
Perusahaan itu mengatakan akan mulai meluncurkan perubahan sebera setelah memiliki sistem yang mengidentifikasi dan menghapus postingan kebencian. "Dalam beberapa kasus, konten tidak dihapus secepat seperti yang kami inginkan. Dalam kasus lain, konten yang harus dihapus, belum atau telah dievaluasi menggunakan kriteria usang," ungkap Wakil Presiden Facebook untuk Kebijakan Publik Global, Marne Levine.
Facebook bermasalah dengan sejumlah konten. Pada awal Mei lalu, sebuah video yang menunjukkan seorang pria dipenggal tidak dihapus karena tidak melanggar kebijakan jaringan sosial. Setelah protes terbaru ini, Levine mengatakan akan mengambil sejumlah langkah perubahan.